PAMULANG , iNewsTangsel.id - Banyak orang yang sangat cinta dunia dan takut mati, padahal semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Mereka hanya mengejar dunia tanpa memperhatikan janji Allah Ta'ala tentang kehidupan setelah kematian.
Allah Ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 185 berbunyi sebagai berukut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Kullu nafsin dzaiqatul maut. Wa innama tuwaffauna ujurakum yaumal-qiyamati faman zuhziha ani-nari wa udkhilal-jannata faqad faaza. Wa mal hayatuddunya illa mata’ul-ghurur,”.
Artinya: Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Dan sesungguhnya kalian akan dibayar dengan balasan penuh di hari kebangkitan. Maka barangsiapa yang telah dikeluarkan dari api neraka dan diizinkan untuk masuk surga, sungguh dia sangat beruntung. Dan kehidupan dunia ini tidak lain adalah suatu tipuan
Ustaz Dr. Firanda Andirja MA dalam Kelas UFA beberapa waktu lalu mengingatkan dengan pesan ini:
Janganlah berkata, "Aku masih muda."
Janganlah berkata, "Aku masih muda, aku kaya, aku sehat, aku kuat, aku pejabat, aku panglima."
Sebab saat malaikat maut tiba, dia tak mengenal pandang bulu!
Bahkan Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al Haqqah: 20
اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ
innî dhanantu annî mulâqin ḫisâbiyah
Artinya: Sesungguhnya (saat di dunia) aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan diriku
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta