JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ulos merupakan kain tenun tradisional Batak yang tetap bertahan hingga kini. Ulos sebenarnya memiliki makna yang berbeda.
Jadi sah-sah saja bila di dalam dunia fesyen orang menggunakan motif ulos. Hanya, di dalam adat, ulos yang memiliki makna mendalam termasuk upacara kehidupan bahkan kematian.
Penikmat dan pencinta ulos Batak Martha Sinaga, mengatakan bahwa seperti Ulos Tujung bahkan Ulos Saput sebagai lambang duka, kematian dan kesedihan, sangat tragis bila digunakan dalam estetika fesyen.Ulos Saput mengantar pada mendiang hingga ke liang lahat.
Ulos memiliki makna yang berbeda, lengkap dengan motif bahkan jumbainya. Benda sakral dalam tradisi Batak yang sebagaimana selendang atau selimut itu memiliki makna yang mendalam.
Martha menjelaskan ke publik sambil menjejerkan ulos itu di panggung Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dia kemudian menyebutkan beberapa ulos secara singkat termasuk dari puak mana ulos itu berasal. Suku Batak, dari puak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Angkola, menggunakan ulos sebagai warisan penuh makna dengan jiwa (Tondi) atau berkat yang melindungi pengguna dan keturunannya dari pengaruh jahat. Dengan demikian, "mangulosi" bermakna memberikan ulos yang melindungi.
"Jadi, bagaimana pendapat Anda? Menggunakannya dalam fashion itu bukan berarti menjadi ulos sebagai lifestyle. Itu hanya motif ulosnya. Itu tetap bukan ulos.
Saat dia sudah digubah, dalam bentuk baju, pakaian, tas atau yang lainnya. Itu hanya motif ulos. Tetap juga dicari dan diketahui maknanya. Agar jangan terjadi hal yang telah saya ungkapkan tadi di atas " ujarnya.
Dia menyebut ulos lainnya, sebut saja Ulos Ragi Hotang yang lengkap dengan Ulos Hela atau Mandar Hela untuk menantu dari mertuanya. Ulos Mangiring yaitu ulos yang diberikan opung (kakek dan nenek) kepada cucu atau pahompunya.
Ulos Bintang Maratur yang digunakan dalam adat Batak Toba bermakna respon terhadap anak yang memiliki perkerjaan atau rumah baru, juga penghargaan dan prestasi tertentu.
"Ulos, adalah jiwa dalam suku Batak.
Ayah saya mengatakan kemana pun kamu berada, akarmu jangan kau tinggalkan.
Memakai ulos bagi perempuan adalah di sebelah kiri dan lelaki di sisi kanan. Ulos dalam arti sesungguhnya adalah kain. Seperti juga memahami makna dari Dalihan na Tolu, yaitu tiga tungku: Somba marhula, elek marboru dan manat mardongan tubu. Semua itu sangat penting," ujar Martha lagi.
Bagaimana ulos sekarang dan akan datang, itulah yang penting sebagai tindakan pelestarian. "Kita dukung mendatang agar ulos menjadi bagian dari heritage yang didaftarkan dan diakui di UNESCO pada 2025 mendatang," tambahnya.
Dalam Bincang Budaya bertema "Ulos Batak - Masa Kini dan Masa Datang" yang digelar Komunitas Cinta Berkain Indonesia itu, Ketua KCBI Pusat
Sita Hanimustuty juga mengungkapkan tentang simbol ulos Batak juga berkait dengan kain simbol rasa cinta kasih sayang antar sesama manusia dan persaudaraan
"Kasih sayang ibu kepada anak, saudara dan nenek moyang di masyarakat, ini makna yang penting dalam kebudayaan Batak sekaligus juga kebudayaan Nusantara," ujarnya.
Diskusi yang digelar bertepatan dengan Hari Ibu di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia - West Mall Lt 8 Jakarta Pusat, itu juga menggelar peragaan fesyen oleh model yang mengenakan ulos. Tampil anggun di depan penonton. Juga musik Batak Rambadia mengiringi tari para ibu yang mengenakan ragam ulos di kepala.
Acara itu juga diisi dengan koor menyanyikan lagu Hening, yang pernah diciptakan dan dinyanyikan oleh musisi legendaris mendiang Chrisye dan Cinta Putih karya Titiek Puspa. Ditambah pembacaan puisi tentang ibu oleh MCnya, "Aku rindu semua tentangmu, Ibu. Spiritmu abadi," ejanya
Editor : Hasiholan Siahaan