JAKARTA, iNewsTangsel.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas dan memberikan pembekalan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) dan calon PMI, pada Senin (29/1/2024). Ada 259 PMI yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan dengan skema Government to Government (G to G), dan 53 CPMI yang ikut menerima pembekalan.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, Lasro Simbolon, mengatakan sudah banyak capaian BP2MI yang dirasakan PMI, semenjak dipimpin Kepala BP2MI Benny Rhamdani.
Lasro yang menyampaikan sambutan mewakili Benny, pun sempat menanyakan beberapa perubahan itu secara langsung ke para PMI.
"Ada perbaikan nggak sih dari dulu dengan hari ini, coba?" tanya Lasro ke PMI di eL Hotel Royale Jakarta.
"Ada," jawab PMI. "Apa perbaikannya misalnya?" tanya Lasro kembali.
Lasro sendiri merupakan pejabat BP2MI yang sebelumnya berdinas di Kementerian Luar Negeri. Karenanya ia ingin menanyakan secara langsung apa saja perubahan yang benar-benar dirasakan PMI sejak instansi itu dipimpin Benny Rhamdani.
"Ini kebetulan saya baru masuk tahun ketiga di BP2MI, saya berkarier di Kementerian Luar Negeri. Bergaul juga dengan adik-adik, temannya PMI di luar negeri, tapi tidak secara intens seperti saya tiga tahun ini," tutur Lasro.
Seorang PMI bernama Agus Nurdin pun memberikan penjelasan tentang perubahan yang ia rasakan.
"Saya eks Korea tahun 2015 berangkat 2010. Waktu di Ciracas jauh Pak sama yang sekarang. Nggak ada fasilitas kayak gini, hotel, makanan terjamin kualitasnya," ujar Agus.
"Dulu siapa yang bayar?" tanya Lasro.
"Dulu kita yang bayar. Bayar sendiri," jawab Agus. "Kalau sekarang negara yang bayar, APBN yang bayar," sahut Lasro.
"Ini salah satu terobosan yang dilakukan pimpinan BP2MI, Pak Benny Rhamdani yang kita eksekusi, jalankan bersama," sambungnya.
Menurut Lasro, meski banyak perubahan yang sudah dirasakan PMI saat ini, BP2MI tak puas. Lembaga itu, kata dia, masih terus melakukan pembenahan-pembenahan pelayanan kepada CPMI, PMI dan keluarganya.
Selain itu, di era kepemimpinan Benny Rhamdani, kata Lasro, BP2MI juga melepas para PMI di hotel berbintang, bahkan sampai dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelepasan juga dihadiri menteri koordinator, menteri, pimpinan dan anggota parlemen, hingga tokoh nasional berprestasi.
"Ini menunjukkan kami bangga buat adik-adik," ucap Lasro.
Menurut Lasro, seremonial itu juga hendak menunjukkan kepada dunia tempat para PMI bekerja kelak, bahwa jangan main-main dengan pekerja migran RI. Sebab, mereka adalah duta-duta bangsa yang telah menyiapkan diri, dan BP2MI hadiri untuk membantu memfasilitasi.
"Hargailah mereka, berikan hak-haknya, hormatilah mereka. Ini pesan simbolis," kata Lasro.
"Sehingga Pak Benny Rhamdani, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk pertama kali mengeluarkan ini, namanya credential letter. Semacam surat kepercayaan negara kepada pemberi kerja di sana bahwa anda-anda ini adalah warga negara Indonesia yang baik, yang kami utus, kami tempatkan bekerja di perusahaan anda, negara anda," imbuhnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta