get app
inews
Aa Read Next : Pelepasan Ekspedisi Mengembara Biru

Bang Zaki: Indonesia Berpeluang Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Perdagangan Karbon

Selasa, 13 Februari 2024 | 16:35 WIB
header img
Jadi jika harganya Rp 58.800/ton, maka pendapatan yang bisa didapatkan adalah Rp 12,2 miliar. Ini menjadi tambahan besar jika daerah bisa memaksimalkan potensi ini

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Indonesia memiliki potensi yang besar terkait dengan _carbon trade_ atau perdagangan karbon. Hal ini menjadi peluang bagi daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Apalagi luas kawasan hutan di Indonesia mencapai 125,76 juta hektare atau terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Ditambah lagi juga telah dibentuk Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar perdagangan karbon.

"Tempat yang bisa menyerap karbon adalah hutan, hutan konvensional dan hutan mangrove. Hutan bakau itu tidak banyak negara yang punya, kecuali negara-negara di sepanjang garis khatulistiwa," kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Dijelaskan olehnya, perdagangan karbon merupakan jual-beli sertifikasi untuk menghasilkan emisi karbon dioksida dalam jumlah tertentu. Daerah yang memiliki hutan hujan dapat menjual kredit karbon dan mendapatkan penghasilan dari perusahaan atau negara pembeli emisi.

"Jadi pabrik-pabrik yang ngeluarin asap polusi itu kena pajak tinggi, karena mereka bikin polusi udara. Mau 'cuci dosa' biar nggak bayar pajak tinggi, mereka membeli tempat yang bisa menyerap karbon," ujar Bang Zaki, sapaan akrabnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut