get app
inews
Aa Text
Read Next : Kontroversial! Muhammadiyah Desak Wali Kota Tangsel Copot Lili Pintauli Sebagai Stafsus

Fatique dan Microsleep Sangat Berbahaya saat Mengemudi 

Jum'at, 12 April 2024 | 18:45 WIB
header img
Kecelakaan Bus Rosalia Indah yang menewaskan tujuh penumpang di Tol Batang. (Foto: Istimewa)

Berdasar referensi dari WorkSafe Victoria, secara garis besar, Fatigue bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni Fisik, Mental dan Emosional. Ketiga jenis inilah yg sangat mungkin kemarin terjadi pada Sopir Bus Rosalia Indah tsb karena tampak berkurangnya kemampuan utk melakukan aktivitas kognitif (membuat keputusan & berkonsentrasi) dan berkurangnya kemampuan utk terlibat dalam aktivitas emosional dan reflek saat terjadinya kondisi darurat Pra dan Pasca kejadian. Oleh karena itu ketika kecelakaan di Km 370 tsb terjadi, Fatique yg diikuti Micro-Sleep inilah yg sangat dimungkinkan terjadi.

Berdasar kronologi kejadian yg diberitakan, Bus tsb langsung masuk ke parit dengan titik awal masuk (parit) di Km 370+50 dan titik akhir 370+200, alias 150-an meter jarak terseret tanpa ada jejak rem samasekali. Sayang memang tdk (belum?) spt peristiwa kecelakaan di Km 58 Cikampek-Jakarta sebelumnya yg ada Dash-Cam dari kendaraan lain yg bisa dibuat analisis berapa kecepatan Bus saat terjadi kecelakaan kemarin. Tentu bilamana ada Rekaman pendukung spt ini, bisa juga dari CCTV JasaMarga terdekat, akan sangat membantu analisis lanjut yg lebih akurat dan bisa digunakan utk mengevaluasi kejadian.

Demikian pula bila nantinya sudah dilakukan Analisis menggunakan Alat TAA (Traffic Accident Analysis) berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) dgn menggunakan Sinar Laser yg kini lazim digunakan Korlantas Polri, akan bisa sangat didapatkan Analisis yg Akurat bagaimana terjadinya Laka Lantas yg mengakibatkan hingga 7 (tujuh) korban meninggal dunia tersebut, karena kalau melihat Posisi dan Kondisi Bus setelah kejadian cukup jauh berbeda dgn kondisi Daihatsu GarndMax dan Bus Primajasa beberapa hari sebelumnya yg mengakibatkan hingga 12 (dua belas) korban jiwa.

Kembali pada Antisipasi terjadinya Fatique yg mengakibatkan Micro-Sleep, maka perlu benar2 serius utk diterapkan pengawasan serius terhadap para pengemudi, terutama utk Pengemudi Kendaraan Umum yg banyak mengangkut Penumpang. Durasi waktu maksimal sopir dibalik kemudi dalam mengemudikan kendaraan memang harus benar2 diterapkan dan diberi sanksi bilamana dilanggar. Manajemen transportasi semacam ini diluar negeri sudah sangat ketat diterapkan bahkan diberikan Monitor yg bisa langsung berhubungan dgn Pool Bus / Kendaraan Umum dimaksud bahkan dgn Aparat keamanan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut