JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pameran industri kaca terbesar, glasstec, akan kembali diselenggarakan di Düsseldorf, Jerman, pada tanggal 22 – 25 Oktober 2024. glasstec merupakan pameran business-to-business terbesar di dunia untuk industri kaca, mencakup teknologi, pengembangan baru, proses pembuatan, dan perdagangan kaca. Sebagai persiapan untuk pameran dua tahunan ini, Messe Düsseldorf melakukan roadshow ke Indonesia untuk bertemu dengan pelaku industri kaca serta Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia.
Dengan tagline "WE ARE GLASS," glasstec menegaskan posisinya sebagai acara terkemuka di sektor kaca yang tidak hanya diikuti oleh perusahaan-perusahaan mapan tetapi juga banyak peserta dari perusahaan start-up. Pada tahun 2022, terdapat 928 peserta pameran dari 47 negara dan 29,278 pengunjung dari 121 negara yang berkumpul di acara tersebut. Hal ini menjadikan glasstec sebagai platform unik bagi perusahaan-perusahaan muda internasional untuk menampilkan ide-ide mereka kepada para pemain kelas atas di industri kaca dunia.
Lars Wismer, Direktur glasstec, menyatakan, "Kami ingin mendorong perusahaan-perusahaan muda untuk maju dan mempresentasikan bisnis mereka kepada dunia di zona start-up kami. Platform glasstec sangat cocok untuk perusahaan-perusahaan muda yang dinamis dan memiliki ide-ide inovatif."
Zona start-up di glasstec adalah area khusus yang didesain untuk memperkenalkan perusahaan-perusahaan baru dan inovatif. Platform ini memberikan kesempatan langka untuk berinteraksi dengan tokoh-tokoh utama di industri kaca serta para ahli dari bidang bisnis, riset, dan politik. Keunggulan glasstec termasuk tingginya minat peserta untuk berinvestasi dan tingginya persentase pengambil keputusan. Ini merupakan peluang bagi start-up untuk menunjukkan eksistensinya secara internasional, membangun kontak berharga, dan mengakses peluang jaringan serta investasi.
Jürgen Huber, Managing Director start-up BISS.ID GmbH, sebuah platform digital inovatif untuk industri konstruksi, sangat mengantisipasi kehadiran glasstec. "Kami berharap dapat kembali berpartisipasi dalam glasstec di Düsseldorf untuk memperkenalkan solusi digital kami yang disiapkan khusus untuk rantai pasok kaca dari produsen hingga pelanggan dan sebaliknya. Bagi kami sebagai perusahaan muda, zona start-up menyediakan platform luar biasa untuk berinteraksi dan menjalin hubungan bisnis yang berkualitas." ujarnya, Kamis (30/5/2024).
Selama pameran, akan diadakan program-program yang melibatkan perusahaan-perusahaan dan pakar-pakar internasional terkemuka yang menghubungkan dunia ilmu pengetahuan dengan praktik industri. Pameran perdagangan ini juga akan membahas topik-topik terkini dan relevan dalam industri kaca saat ini, seperti ekonomi sirkular, teknologi digital, dan dekarbonisasi. Topik-topik ini akan disajikan dalam konferensi, forum, dan pertemuan dengan kehadiran perwakilan industri terkemuka, menandakan pendekatan baru dalam penelitian, ilmu pengetahuan, dan industri.
Menanggapi isu-isu hangat seperti ekonomi sirkular, teknologi digital, dan dekarbonisasi, Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Bapak Putra Narjadin, menjelaskan, "Industri kaca Indonesia telah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan mengolah kembali pecahan kaca yang tidak terpakai menjadi kaca baru. Beberapa pelaku industri kaca di Indonesia juga telah menggunakan teknologi 4.0 dan kecerdasan buatan dalam proses produksinya, menghasilkan produk kaca yang ramah lingkungan. Selain itu, Indonesia kembali menjadi produsen kaca terbesar di Asia Tenggara dengan kedatangan dua perusahaan kaca dari Korea dan Cina yang akan memulai produksi di Indonesia akhir tahun ini atau awal tahun depan."
Editor : Hasiholan Siahaan