JAKARTA, iNewsTangsel.id - Lemahnya proteksi keamanan digital yang disiapkan pemerintah membuat Pusat Data Nasional (PDN) bisa dibobol hacker. Dengan kondisi itu Indonesia saat ini mengalami darurat siber bila melihat kondisi belakangan ini.
"Bagaimana infrastruktur di dunia digital terutama yang dimiliki oleh beberapa instansi pemerintah begitu lemah," ujar pemerhati politik dan keamanan Publik, Rommy Edward Pryambada, Sabtu, 29 Juni 2024.
Rommy Edward Pryambada melanjutkan bahwa kondisi tadi sebagai alarm yang harus direspons cepat dan tepat jika perlu turut melibatkan pihak swasta untuk segera membantu menormalkan situasi.
"Sangat mengkhawatirkan bagi kita semua mengetahui bahwa data diri kita tersebar dan dikuasai oleh pihak yang tidak berwenang. Moonz Haxor aktor yang melakukan peretasan terhadap lembaga lembaga (BAIS, INAFIS, dan Kemenhub RI) sukses menguasai file-file penting seperti wajah anggota, sidik jari, data karyawan Kemenhub, dan beberapa data intelijen," beber dia.
Sekarang ini, kata dia, pola persoalan digital tidak saja pada gangguan teknis dan Ransomware saja. Namun sudah masuk pada era perang siber.
"Mudah-mudahan pemerintah depat segera menemukan jalan keluar bagi penguatan dunia digital di Indonesia agar tidak lagi menjadi soft target di dunia cyber," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta