JAKARTA, iNewsTangsel.id - Bank DKI kembali menjalin kemitraan dengan Transjakarta melalui penamaan halte, yang sebelumnya Halte Gelora Bung Karno, menjadi Halte Senayan Bank DKI. Peresmian Halte Senayan Bank DKI dilakukan pada Kamis di Jakarta (11/7) oleh Kepala BPBUMD DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono,
Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza, dan Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo, serta disaksikan oleh jajaran direksi Transjakarta dan Bank DKI, termasuk Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset Transjakarta Fadly Hasan, Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini, dan Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono.
Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo menjelaskan bahwa sinergi ini adalah langkah penting untuk memperkuat kolaborasi antara Bank DKI dan Transjakarta dalam meningkatkan layanan transportasi publik di Jakarta. "Penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI adalah bukti nyata dukungan Bank DKI untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jakarta. Kami percaya, upaya ini akan meningkatkan kualitas transportasi publik di Jakarta," ujar Agus.
Agus juga menyatakan bahwa menjadi pemegang hak penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI akan menjadi awal dari berbagai program kemitraan dan inisiatif strategis lainnya yang akan dijalankan Bank DKI dan Transjakarta untuk meningkatkan layanan transportasi publik dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna layanan Transjakarta.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan bahwa dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta adalah kunci sukses inisiatif ini. "Bank DKI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham utama, serta berharap kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik untuk kemajuan transportasi publik di Jakarta. Hal ini juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang modern dan berdaya saing," imbuh Arie.
Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza menyatakan bahwa penamaan halte sebagai branding komersial berkontribusi signifikan terhadap pendapatan korporasi. "Kolaborasi ini mendorong kemajuan sistem transportasi publik di Jakarta dan mendukung gaya hidup masyarakat sebagai representasi kota global yang berkelanjutan," ujar Welfizon. Ia menambahkan bahwa penamaan Halte Senayan Bank DKI juga akan meningkatkan kesadaran merek Bank DKI dengan memperkenalkan kembali Jakarta Tourist Pass yang dapat digunakan oleh pengguna transportasi publik serta peluang aktivasi dan acara yang dapat dinikmati oleh pelanggan Transjakarta.
Bank DKI terus mendorong digitalisasi pembayaran transportasi publik terintegrasi di Jakarta melalui pengembangan produk perbankan digital. Diantaranya JakCard yang diluncurkan sejak tahun 2007 dan telah menjadi tiket pembayaran non-tunai pertama yang diuji coba dan digunakan pada layanan Koridor 1 Transjakarta, hingga kini dapat digunakan untuk transportasi terintegrasi di Jakarta, seperti Transjakarta, Jaklingko, Commuter Line, MRT Jakarta, hingga LRT Jakarta dan Jabodebek. Selain itu, JakCard juga dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk elektronik pada tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, seperti Monas, Taman Margasatwa Ragunan, hingga beberapa museum di Jakarta, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45, Museum Prasasti dan Museum MH Thamrin.
Total transaksi penggunaan JakCard di Transjakarta hingga Juni 2024 mencapai Rp3,87 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 980.179 kali. Jumlah ini meningkat lebih dari 111% dibanding total transaksi sepanjang tahun 2023 yang mencatatkan nominal Rp1,46 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 440.995 kali.
Terbaru, sinergi Bank DKI bersama Disparekraf Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Jakarta Tourist Pass sebagai solusi digital berbasis kartu elektronik (JakCard) dan aplikasi (JakOne Pay) untuk memudahkan wisatawan mengakses informasi destinasi wisata populer, pembayaran transportasi dan merchant, serta layanan pariwisata lainnya di Jakarta.
Jakarta Tourist Pass (JakCard) dapat digunakan untuk pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta dan tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan aplikasi Jakarta Tourist Pass (JakOne Pay) memiliki sejumlah fitur unggulan, seperti fitur Maps yang menyajikan daftar lokasi destinasi wisata, fitur Event yang memberikan informasi terkait lokasi destinasi wisata, waktu, dan harga tiket acara, serta fitur Pembayaran dengan metode scan to pay untuk QRIS, hingga update balance dan top-up JakCard.
Editor : Hasiholan Siahaan