"Artinya siswa-siswa siluman yang masuk secara curang dapat digugurkan. Kenapa kita gelar aksi di sini, karena SMAN 7 ini kebetulan kepala sekolah nya menjabat Sekretaris FKKS (Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah) juga, jadi harapan kita suara kita dapat sampai juga ke sekolah yang lain," tegasnya.
Terpisah, Humas SMAN 7 Tangsel Nanang Sayuti, membeberkan bawah rencana aksi demo itu telah tersebar sejak beberapa hari lalu. Dia mengungkap, bahwa informasi yang diperoleh dari panitia PPDB menyebut bahwa salah satu pedemo sempat menitipkan calon siswa melalui jalur 'belakang'.
"Yang saya tanya ke bagian PPDB itu, saya kan tidak menangani PDB, kepala sekolah juga ada tadi, jadi dia itu mau 'nitip' tidak diakomodir. Dia mau 'nitip' tidak diakomodir karena kan bukan anak sendiri," terangnya.
Nanang sendiri tak mengetahui berapa jumlah calon siswa 'titipan' yang diminta oleh salah satu pihak pedemo. Mediasi itu pun berakhir kondusif meski pihak sekolah bersikeras menolak calon siswa titipan yang diminta.
"Poinnya ya menjelaskan pada intinya kepala sekolah tetap menolak. Awalnya begitu tidak terakomodir, kurang puas. Akhirnya udah pak, minta buat ganti makan Rp300 ribu," tutupnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta