get app
inews
Aa Text
Read Next : Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka: Mall Pertama dengan Tenant Internasional di Kota Bekasi

Mengurai Krisis Kesehatan Indonesia: Mengapa Ratusan Ribu Warga Memilih Berobat ke Luar Negeri

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 18:10 WIB
header img
Medix percaya bahwa masa depan kesehatan Indonesia terletak pada investasi di teknologi dan pendekatan manusiawi

JAKARTA, iNewsTangsel id - Di balik laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menempatkannya sebagai calon raksasa dunia, terdapat ironi besar: ratusan ribu hingga dua juta warga Indonesia mencari perawatan medis di luar negeri setiap tahunnya. Singapura dan Malaysia menjadi tujuan favorit, meski sebenarnya solusi medis berkualitas tersedia di tanah air.

Tingginya biaya kesehatan menjadi salah satu faktor utama di balik fenomena ini. Pada tahun 2023, biaya kesehatan di Indonesia meroket sebesar 13,6%, jauh melampaui kenaikan rata-rata di negara-negara Asia lainnya. Hal ini berdampak langsung pada lonjakan klaim asuransi kesehatan, yang naik 25% dari tahun sebelumnya hingga mencapai Rp 20,83 triliun. Tak ayal, perusahaan asuransi terpaksa menaikkan premi secara drastis untuk menyeimbangkan neraca mereka.

Namun, tantangan terbesar bukan sekadar soal biaya. Minimnya jumlah dokter dan fasilitas medis di Indonesia membuat banyak orang meragukan kemampuan sistem kesehatan dalam negeri. Dengan hanya 0,4 dokter per 1.000 penduduk dan 1,2 tempat tidur rumah sakit per 100.000 orang, Indonesia memiliki salah satu rasio terendah di Asia Tenggara.

Meski demikian, Sigal Atzmon, CEO Medix Global, meyakini bahwa kualitas tidak harus dikorbankan. "Indonesia memiliki banyak dokter, spesialis, dan rumah sakit berkualitas. Tantangannya adalah bagaimana memastikan masyarakat dapat mengakses perawatan terbaik di dalam negeri tanpa harus pergi ke luar negeri," ujarnya. Medix Global, pelopor dalam manajemen medis, menawarkan pendekatan holistik yang memadukan teknologi digital dengan keahlian medis global untuk memperkuat ekosistem kesehatan Indonesia.

Medix telah bekerja keras sejak beroperasi di Indonesia pada 2019, membantu pasien mendapatkan diagnosa yang lebih akurat, rencana perawatan yang optimal, dan menghindari biaya yang tidak perlu. "Kami telah membantu 19,2% anggota kami menghindari perawatan yang tidak perlu dan memastikan 49% dari mereka mendapatkan rencana perawatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan personal mereka," tambah Atzmon.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut