CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Pernahkah Anda merasa yakin bahwa Tuhan mampu melakukan sesuatu, tetapi di saat yang sama juga merasa ragu?
Dalam Markus 9, kita menemukan kisah seorang ayah yang putus asa mencari kesembuhan untuk putranya. Anak itu dirasuki roh jahat yang membuatnya sangat menderita. Sang ayah, yang dipenuhi iman namun juga keraguan, datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan bagi putranya. Di tengah permohonannya, ia berseru, "Aku percaya. Tolonglah aku yang kurang percaya ini!" (Markus 9:24).
Ayat ini memberikan pesan kuat yang mengingatkan kita bahwa tidak apa-apa mengakui keraguan kita dan membawanya ke hadapan Tuhan. Hal tersebut tidak berarti kita kurang beriman.
Pernyataan sang ayah, "Aku percaya," menunjukkan keyakinannya akan kuasa Yesus untuk menyembuhkan. Namun, ia juga menyadari adanya keraguan dalam dirinya. Dengan rendah hati, ia meminta Yesus untuk memperkuat imannya dan membantunya mengatasi ketidakpercayaannya. Dalam pernyataan sederhana namun mendalam ini, sang ayah menunjukkan kesediaannya untuk menyerahkan keraguannya kepada Dia yang mampu memberikan jawaban dan kepastian yang ia cari.
Seperti ayah dalam kisah ini, Anda mungkin juga mengalami saat-saat di mana Anda merasa ragu dan penuh dengan ketidakpastian. Anda mungkin mempertanyakan rencana Tuhan, bergulat dalam memahami jalan-Nya, atau merasa hampir menyerah oleh tantangan yang Anda hadapi. Dalam momen-momen itu, ingatlah bahwa keraguan Anda tidak menjauhkan Anda dari kasih dan kemurahan Tuhan. Sebaliknya, hal tersebut memberikan kesempatan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya, mencari bimbingan dan kekuatan-Nya.
Akhirnya, Yesus memerintahkan roh jahat untuk keluar dari anak itu (Markus 9:25-26). Anak tersebut disembuhkan, dan meskipun bergulat dengan keraguannya, doa sang ayah dijawab.
Jika saat ini Anda sedang menghadapi situasi sulit dan percaya Tuhan dapat bertindak namun juga bergulat dengan keraguan, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Bawalah ketidakpastian dan keraguan Anda kepada Yesus, seperti yang dilakukan sang ayah. Berserulah, "Aku percaya. Tolonglah aku yang kurang percaya ini!" Yakinlah bahwa Dia akan menemui Anda dalam keraguan Anda, memberikan kepastian dan bimbingan yang Anda butuhkan.
Editor : Hasiholan Siahaan