get app
inews
Aa Read Next : Elon Musk Bandingkan Trump Dengan Theodore Roosevelt yang Selamat dari Upaya Pembunuhan

Mengapa Dolar Jatuh Setelah Debat Presiden AS, Begini Penjelasan Broker Octa

Rabu, 18 September 2024 | 23:48 WIB
header img
Pasar telah memberikan suara secara langsung saat Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump berselisih dalam debat pertama

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pasar telah memberikan suara secara langsung saat Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump berselisih dalam debat pertama—dan mungkin terakhir—sebelum pemilihan di bulan November. Karena pasar keuangan sudah bereaksi terhadap hasil debat, ketahui bagaimana kinerja dan kebijakan para kandidat dapat membentuk kembali strategi trading dan apa artinya bagi portofolio investasi jangka panjang serta keputusan trading jangka pendek Anda. 

Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat Demokrat, dan mantan Presiden Donald Trump, calon dari Partai Republik, bertemu dalam debat yang diselenggarakan ABC di Philadelphia pada hari Selasa. Perebutan posisi presiden terlalu ketat untuk diprediksi, dan hasilnya masih bisa bergerak dari satu pihak ke pihak lain, sehingga penting sekali bagi trader untuk menganalisis hasil debat ini dan menarik beberapa kesimpulan dari hasil tersebut. Selain itu, pemungutan suara awal akan dimulai di sejumlah negara bagian hanya beberapa hari setelah debat dan dapat memengaruhi hasil pemilu. Meskipun ini merupakan debat pertama antara Trump dan Harris, kemungkinan besar ini juga akan menjadi debat terakhir sebelum pemilu pada tanggal 5 November. Debat berlangsung cukup alot, kedua kandidat saling menyerang rekam jejak dan kepantasan masing-masing untuk menjabat dalam persaingan politik yang biasa terjadi di sepanjang garis ideologi. Namun, kami lebih mengkhawatirkan kemungkinan implikasinya terhadap pasar keuangan dan trader.

Harris Trade

Analis politik dan media berita umumnya sepakat bahwa Harris mengungguli Trump. Setelah debat, jajak pendapat Reuters/Ipsos, yang berlangsung antara tanggal 10 dan 12 September, menemukan bahwa Harris 5 poin lebih unggul daripada Trump (47% vs. 42%). Secara persentase, peluang Harris untuk menang naik menjadi 55% sedangkan peluang Trump turun menjadi 47%. Pasar awalnya bereaksi dengan menjual greenback dan saham, dan pada suatu titik Indeks Dolar AS (DXY) turun di bawah 101,40 dan S&P 500 turun lebih dari 1,5%. 'Reaksi pasar terhadap debat ini telah mengungkapkan semua yang perlu diketahui trader tentang pemilu mendatang. Pasar keuangan sudah mulai memberikan suara dengan uang mereka. Anda dapat melihatnya dengan jelas di mana-mana, mulai dari nilai tukar yuan Tiongkok hingga harga saham perusahaan tenaga surya AS,’ kata Kar Yong Ang, analis pasar finansial di Octa Broker.

Beberapa bulan yang lalu, pelaku pasar mulai mempraktikkan konsep yang dikenal sebagai ‘Trump Trade’. Secara umum, ‘Trump trade’ mengacu pada perubahan perilaku pasar yang terjadi sebagai reaksi terhadap kebijakan ekonomi dan keputusan politik yang berkaitan dengan kepresidenan Donald Trump. Contoh Trump trade adalah transaksi long (beli) saham AS karena fokus Trump pada deregulasi dan pemotongan pajak dianggap menguntungkan bagi laba perusahaan. Contoh Trump trade lainnya adalah membeli dolar AS (USD) dan menjual yuan Tiongkok (CNH) karena usulan Trump mengenai tarif perdagangan diperkirakan akan merugikan ekspor Tiongkok dan meningkatkan neraca transaksi berjalan AS.

‘Ketika Kamala Harris memimpin, kami melihat pembalikan Trump trade yang sangat jelas. Bahkan, saya yakin kita telah melihat munculnya ‘Harris Trade,’ ucap Kar Yong Ang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9/2024).

Memang, jika kita menganalisis pergerakan pasar utama selama dan setelah debat, kita melihat Harris trade mulai terbentuk dan Trump trade kehilangan daya tariknya. Jadi, apa itu Harris trade?

Beli perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan. Harga saham sejumlah perusahaan tenaga surya AS naik pada hari Rabu. Menurut Reuters, Invesco Solar ETF, yang turun sekitar 25% sepanjang tahun, melonjak 5% pada hari Rabu. Selain itu, iShares Global Clean Energy ETF ICLN juga berkinerja baik pada hari Rabu. Saham First Solar Inc. (FSLR) naik lebih dari 15%. Di saat bersamaan, saham keuangan dan energi, yang dianggap mendapat keuntungan dari kebijakan Trump, berkinerja buruk.

Jual pasangan forex USDCNH. USDCNH, yang merupakan nilai spot FX dolar AS terhadap yuan Tiongkok, turun di bawah 7,11 pada suatu titik di hari Rabu. Jika peluang Trump untuk memenangkan pemilu menurun, kecil kemungkinan Tiongkok akan melihat kenaikan tarif barang-barangnya. Dengan keunggulan Harris dalam jajak pendapat, ketidakpastian perdagangan global mungkin mereda, dan pasar yang bergantung pada perdagangan internasional dapat berkinerja baik. Pada saat yang sama, pasar menganggap kemungkinan kemenangan Trump akan berdampak bullish pada dolar AS karena pengeluaran fiskal yang lebih tinggi dapat memacu inflasi dan menyebabkan kenaikan suku bunga jangka pendek.

Jual Bitcoin dan saham kripto. Pemilih kripto tampaknya lebih menyukai Trump daripada Harris, karena sang mantan presiden telah menyatakan bahwa ia mendukung dan merangkul teknologi kripto. Di sisi lain, kebijakan Harris masih kurang jelas. Oleh karena itu, setiap kali Harris dipandang sebagai calon pemenang pemilu 2024, Bitcoin bereaksi negatif. Namun, broker Octa mengatakan bahwa ada pertimbangan penting untuk trade ini. ‘Sejujurnya, tidak ada alasan kuat untuk percaya bahwa kepresidenan Trump akan lebih optimis terhadap Bitcoin dan kripto daripada kepresidenan Harris. Alasan mengapa Bitcoin naik ketika peluang menang Trump membaik adalah karena pandangannya terhadap kripto sedikit lebih spesifik, sementara rencana Harris tidak jelas sama sekali,” kata Kar Yong Ang.

Secara keseluruhan, pasar saham masih tetap gelisah. Indeks Volatilitas CBOE, dikenal juga sebagai ‘indeks ketakutan’, yang mengukur permintaan jaminan terhadap perubahan tajam dalam penilaian saham, diperdagangkan pada level sekitar 20 tepat sebelum debat dimulai. Ini lebih tinggi dari rata-rata tahun 2024, yaitu 14,8. Kar Yong Ang menjelaskan: ‘Pasar tentu peduli pada siapa yang selanjutnya akan menjadi presiden perekonomian terbesar di dunia, tetapi sejujurnya, pemilu AS hanyalah satu dari banyak masalah lain yang membuat para trader gelisah. Pertama, susunan Senat dan DPR juga penting karena mereka akan membentuk dan mengasah kebijakan ekonomi masa depan. Kedua, dan mungkin yang terpenting, investor khawatir mengenai potensi resesi di AS dan kebijakan moneter Fed [Federal Reserve, bank sentral AS] ke depannya.’  

Memang, komitmen Fed untuk memangkas suku bunga telah mendorong nilai Indeks Dolar AS (DXY) ke level terendah dalam beberapa bulan ini, dan rencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang kurang ketat telah menjadi faktor utama yang mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa. Berita ekonomi makro—terutama rilis data inflasi dan laporan pasar tenaga kerja—juga telah menghasilkan reaksi pasar yang jauh lebih kuat daripada berita yang berkaitan dengan kampanye presiden AS. Lebih jauh lagi, belum jelas apakah debat atau peristiwa politik lainnya dapat mengubah dinamika persaingan, mengingat sebagian besar warga Amerika telah memutuskan siapa yang akan mereka pilih. Hanya sebagian kecil yang belum menentukan pilihan. Oleh karena itu, meskipun berita pemilu akan terus menyebabkan volatilitas pasar di atas normal menjelang pemilu 5 November, peristiwa utama yang perlu diperhatikan adalah rilis data klasik dan pernyataan bank sentral.  

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut