get app
inews
Aa Text
Read Next : Eks Kepala Otorita IKN Sebut Jakarta Akan Tetap Jadi Ibu Kota

Presiden Jokowi Pantau Bantuan Pangan Beras, Kepala NFA Ungkap Komitmen Pemerintah untuk Petani

Jum'at, 27 September 2024 | 07:43 WIB
header img
Harga beras yang baik menunjukkan bahwa harga gabah juga baik

KALTIM, iNewsTangsel.id - Dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, Presiden Joko Widodo melakukan pengecekan langsung terhadap penyaluran bantuan pangan (banpang) beras di Gudang Bulog, Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024). Presiden didampingi oleh Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono.

Presiden Jokowi menyapa masyarakat penerima bantuan dan memastikan kualitas beras yang disalurkan. "Berasnya bagus ya? Alhamdulillah. Kalau ketemu presiden terpilih nanti, sampaikan agar program ini dilanjutkan," ucap Jokowi, mengisyaratkan komitmennya untuk tetap mendukung rakyat hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024.

Program bantuan pangan beras ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menjaga stabilitas harga di tengah situasi ekonomi yang menantang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), penyaluran bantuan ini berperan dalam menurunkan harga beras di berbagai wilayah. Pada September 2024, tercatat ada peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras dari 73 menjadi 90 wilayah.

Presiden Jokowi turut menanggapi kritik terkait harga beras dan pendapatan petani. "Harga beras yang baik menunjukkan bahwa harga gabah juga baik. Jika ada distorsi, cek di lapangan, tanya petani langsung berapa harga gabahnya," tegas Jokowi.

Data menunjukkan Nilai Tukar Petani (NTP) terus meningkat, dari 100,90 pada tahun 2019 menjadi 112,46 di tahun 2023. Ini menandakan bahwa kesejahteraan petani mengalami peningkatan signifikan.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa program banpang beras turut berperan dalam mendukung kesejahteraan petani. Bulog, sebagai penyalur bantuan, secara konsisten menyerap beras dari petani lokal, yang membantu meningkatkan pendapatan mereka.

“Sejak 2022, penyerapan beras oleh Bulog terus meningkat. Pada 2023, penyerapan mencapai 1 juta ton, dan hingga September 2024 sudah mencapai 908 ribu ton. Kami optimistis, hingga akhir tahun ini, penyerapan akan terus meningkat,” jelas Arief.

BPS juga melaporkan bahwa pendapatan usaha pertanian perorangan di Indonesia mengalami kenaikan lebih dari empat kali lipat sejak 2021. Data terbaru menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usaha pertanian mencapai Rp 66,82 juta per tahun pada 2023, jauh meningkat dibandingkan Rp 15,41 juta pada 2021.

Arief menambahkan, “Kami bersyukur pendapatan petani terus terjaga dan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem pangan dari hulu hingga hilir berjalan dengan baik, dan kami optimistis kemandirian pangan nasional akan semakin kuat.”

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni, dan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang turut mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan nasional.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut