JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dunia kuliner tak hanya soal rasa, tapi juga cara sebuah produk mengemas cerita di baliknya. Oreo, brand legendaris dari Mondelez Indonesia, telah melangkah lebih jauh dengan menyatukan unsur budaya dalam momen ngemil yang seru melalui peluncuran edisi spesial Oreo Batik. Inisiatif ini memperkenalkan corak wastra (kain tradisional Indonesia) ke dalam kemasan empat varian Oreo, mengundang masyarakat untuk tak hanya menikmati camilan lezat, tetapi juga ikut berperan dalam melestarikan budaya Indonesia.
Dalam peluncurannya, Oreo Batik tidak sekadar mempercantik kemasan, tetapi menawarkan cara baru bagi generasi muda untuk lebih mengenal ragam budaya lokal. Melalui empat wastra ikonik, seperti Batik Mega Mendung dari Cirebon hingga Tenun Endek dari Bali, Oreo berupaya menggugah rasa kebanggaan akan warisan budaya yang seringkali luput dari perhatian kaum muda.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, hadirnya kemasan edisi batik Oreo menjadi jembatan antara budaya dan anak muda. “Ini adalah cara yang kreatif untuk memperkenalkan batik dan wastra Nusantara kepada generasi muda. Kami berharap mereka bisa terlibat lebih aktif dalam melestarikan budaya kita,” ujar Sandiaga, Rabu (16/10/2024).
Inovasi ini juga mendapat apresiasi dari perancang busana Era Soekamto, yang menyebut batik sebagai medium untuk mengajarkan nilai luhur. Oreo edisi Batik, menurutnya, menawarkan kesempatan untuk memperkuat rasa kepemilikan terhadap warisan budaya di kalangan generasi digital. “Kreativitas dalam produk modern seperti Oreo ini dapat menjadi pengingat akan pentingnya menjaga identitas budaya di era globalisasi,” tambahnya.
Selain kemasan menarik, Oreo Batik juga menghadirkan program digital yang mendorong partisipasi aktif masyarakat, seperti kompetisi desain Batik digital yang akan diunggah di media sosial. Desain pemenang bahkan berkesempatan digunakan oleh influencer dan dipromosikan secara nasional.
Dengan perpaduan budaya dan gaya hidup modern, Oreo berhasil menjembatani tradisi dan inovasi. Edisi Batik ini tidak hanya membawa keseruan ngemil, tetapi juga menawarkan cara baru bagi generasi muda untuk merayakan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan