JAKARTA, iNewsTangsel.id - Perayaan Hari Asuransi ke-18 yang bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan menjadi momentum penting bagi Dewan Asuransi Indonesia (DAI) untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap perlindungan asuransi, terutama di daerah-daerah dengan tingkat inklusi yang rendah. Di bawah tema "Literasi Asuransi untuk Negeri," peringatan tahun ini tidak hanya menyoroti peran asuransi dalam menjaga stabilitas finansial, tetapi juga upaya strategis untuk menjangkau masyarakat yang kurang tersentuh layanan asuransi.
Menurut Ketua Dewan Asuransi Indonesia, Yulius Bhayangkara, upaya literasi dan inklusi asuransi tidak boleh hanya difokuskan di kota besar. “Ada kebutuhan mendesak untuk memperluas jangkauan literasi ke daerah-daerah yang selama ini belum terpapar sepenuhnya oleh manfaat asuransi. Kami percaya, semakin inklusif asuransi di seluruh wilayah Indonesia, semakin kuat juga ketahanan ekonomi kita," kata Yulius, Jumat (18/10/2024).
Daerah Tertinggal Jadi Fokus Utama
Menyikapi hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang menunjukkan penurunan inklusi keuangan dari 85,10 persen pada 2022 menjadi 72,02 persen pada 2024, DAI menekankan pentingnya fokus pada wilayah-wilayah dengan tingkat literasi keuangan rendah. Melalui serangkaian kegiatan di 17 titik yang tersebar di 11 provinsi, termasuk daerah-daerah seperti Karangasem (Bali), Mataram (NTB), dan Manado (Sulawesi Utara), kampanye literasi asuransi ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat perlindungan asuransi.
Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyatakan bahwa kolaborasi dengan universitas lokal dan lembaga keuangan seperti PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi salah satu langkah strategis untuk mendekatkan asuransi kepada masyarakat luas, khususnya sektor UMKM dan mahasiswa. "Dengan menggandeng universitas dan sektor usaha kecil, kami berharap kesadaran akan pentingnya asuransi semakin merata di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Ronny.
Asuransi sebagai Katalis Ekonomi di Wilayah Terpencil
Selain aspek edukasi, DAI juga ingin menunjukkan bahwa asuransi dapat berperan sebagai katalis ekonomi di daerah-daerah yang tertinggal. Perlindungan keuangan yang memadai bagi masyarakat di wilayah terpencil dapat memberikan ketenangan, baik untuk perorangan maupun usaha kecil. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan dapat mendukung stabilitas ekonomi lokal dan membantu masyarakat dalam menghadapi risiko finansial.
Editor : Hasiholan Siahaan