JAKARTA, iNewsTangsel.id - UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengadakan acara SDG Pioneer 2024 dengan tema “Peran Bisnis dalam Mendukung SDGs melalui Transformasi Mindset.” Acara ini bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan mendorong sektor bisnis untuk memperkuat komitmen dalam menerapkan praktik keberlanjutan nyata.
Acara ini berlangsung pada Kamis (24/10/2024l lalu, di Square One Function Hall, Jakarta dan dibuka oleh Josephine Satyono, Direktur Eksekutif IGCN. Dalam sambutannya, Josephine menyatakan, “Momentum ini diharapkan dapat menyadarkan sektor bisnis di Indonesia bahwa tantangan global, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan keterbatasan sumber daya, memerlukan perhatian serius serta tindakan segera. Oleh karena itu, inisiatif dan percepatan pembangunan berkelanjutan yang signifikan sangat penting untuk mencapai SDGs pada tahun 2030. Kini, keberlanjutan telah menjadi budaya, dan jumlah profesional di bidang ini terus bertambah, sehingga kita perlu mendukung lebih banyak pemimpin profesional yang menjalankan SDGs dan prinsip keberlanjutan.”
Sejalan dengan Josephine, Neha Das, Head, Asia & Oceania, UN Global Compact, menegaskan, “Keberlanjutan bukan lagi pilihan, tetapi suatu keharusan. Para pemimpin bisnis harus berpikir lebih jauh dan membuat keputusan yang menghasilkan nilai jangka panjang, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk masyarakat.”
Indonesia telah meraih pencapaian signifikan dalam pembangunan berkelanjutan, sebagaimana disampaikan oleh Pungkas Bahjuri, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, yang mewakili Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Vivi Yulaswati. “Indonesia telah mencapai 62,5% dari target SDGs, jauh lebih tinggi dari rata-rata global 17%, dan ini merupakan kinerja terbaik di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas. Ini mencerminkan komitmen kolektif untuk transformasi berkelanjutan,” ujar Pungkas.
Pencapaian ini tak lepas dari peran pemimpin bisnis yang berkomitmen pada keberlanjutan, seperti Lucia Karina, Public Affairs, Communications, and Sustainability Director di CCEP Indonesia, yang terpilih sebagai SDG Pioneer 2024. Penghargaan SDG Pioneer dari UN Global Compact ini diberikan atas kontribusinya dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, khususnya dalam pengelolaan air, tanggung jawab lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Karina merupakan salah satu dari 12 perwakilan global dan salah satu dari dua perwakilan Asia dan Oceania.
Karina menyampaikan pentingnya komitmen dari pemegang saham dan pemimpin bisnis yang memiliki visi serta jiwa melayani. “Sebagai pemimpin, kita harus menempatkan integritas dan tanggung jawab sosial untuk generasi mendatang sebagai prioritas. SDGs pada dasarnya berlandaskan lima prinsip: profit, people, planet, peace, dan partnership, yang sebenarnya juga tercermin dalam Pancasila. Saya bangga menjadi bagian dari Indonesia dan berharap nilai-nilai luhur ini tetap dihargai oleh pemerintah. Dengan kembali menghidupkan etika luhur ini, kita bisa membentuk pemimpin yang berintegritas dan menjadi teladan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Karina juga menegaskan bahwa nilai-nilai keberlanjutan telah terkandung dalam Pancasila, jauh sebelum konsep SDGs muncul. Ia percaya bahwa dengan berpegang pada nilai-nilai dasar ini, Indonesia bisa menjadi contoh global dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Selain Karina, acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting dalam bisnis berkelanjutan, seperti Martha Tilaar, Pendiri & Ketua Martha Tilaar Group yang diwakili putranya Bryan Tilaar; Noke Kiroyan, Ketua Kiroyan Partners; Imam Prasodjo, Ketua Yayasan Nurani Dunia; serta Bruna Elias, Senior Manager, SDG Innovation Accelerator, UN Global Compact.
Dalam diskusi panel, Noke Kiroyan, Ketua Kiroyan Partners, memberikan pandangannya tentang pentingnya peran SDG Pioneer. “Pioneer adalah seseorang yang mempelopori sesuatu. Terpilihnya Bu Karina sebagai SDG Pioneer menunjukkan bahwa beliau harus tampil dan membagikan konsep serta langkah yang telah dilakukannya. Ini untuk menciptakan transformasi mindset yang akan mendorong profesional lain memahami bahwa penerapan etika bisnis beriringan dengan peningkatan kepercayaan publik,” ungkap Noke.
Pernyataan Noke didukung oleh Imam Prasodjo yang menyatakan bahwa, “Untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, semua elemen harus terhubung. Dunia bisnis memang bertanggung jawab untuk menghasilkan profit, tetapi juga perlu menjaga kesejahteraan alam sebagai rumah kita. Maka, pionir seperti Bu Karina yang mampu memberikan contoh nyata sangat diperlukan.”
Keteladanan dalam bisnis berkelanjutan juga ditunjukkan oleh 11 SDG Pioneers lainnya dari berbagai negara. Bruna Elias menyampaikan, “Kami bangga dapat mengidentifikasi 12 SDG Pioneer yang membuktikan bahwa keberlanjutan bisa mendorong keberhasilan bisnis. Para pemimpin ini tak hanya menunjukkan komitmen terhadap SDGs, tetapi juga membuktikan bahwa praktik keberlanjutan yang baik dapat menambah nilai perusahaan.”
SDG Pioneers diharapkan menginspirasi sektor bisnis di Indonesia untuk berperan aktif dalam mencapai SDGs. Melalui diskusi panel dan sesi berbagi pengalaman, peserta diajak untuk berdiskusi tentang langkah konkret yang bisa dilakukan perusahaan dalam mendukung agenda SDGs, termasuk strategi keberlanjutan yang inovatif dan inklusif.
Editor : Hasiholan Siahaan