JAKARTA, iNewsTangsel.id - Jumlah rumah sakit swasta di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan, dari 815 pada tahun 2012 menjadi sekitar 2.000 pada tahun 2021, dan terus bertambah hingga 2024. Seiring perkembangan ini, transformasi layanan kesehatan menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas perawatan bagi masyarakat. Dalam mendukung agenda transformasi kesehatan dari Kementerian Kesehatan, terutama pada pilar kelima yang menekankan pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, GE HealthCare, pemimpin global di bidang teknologi kesehatan, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) untuk membentuk kemitraan strategis jangka panjang.
Kemitraan ini mencakup berbagai inisiatif utama, seperti penyediaan program pelatihan terstandarisasi, penerapan teknologi medis terbaru, dan pengembangan tenaga profesional kesehatan di lebih dari 1.600 rumah sakit anggota ARSSI. Dengan kemitraan ini, GE HealthCare berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan layanan di rumah sakit swasta Indonesia.
Ketua Tim Kerja Strategi dan Transformasi Rumah Sakit di Kementerian Kesehatan, Dr. Astri Hernansari, MM FISQua, menyatakan bahwa “Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan tata kelola dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Pilar kelima kami yang berfokus pada teknologi dan pengembangan sumber daya manusia sejalan dengan upaya sektor swasta untuk mendukung transformasi layanan kesehatan. Peran penting rumah sakit swasta dalam sistem kesehatan Indonesia tercermin dari pertumbuhannya yang pesat. Kami menyambut baik kemitraan seperti yang dilakukan oleh GE HealthCare untuk membantu rumah sakit swasta menyediakan layanan berkualitas tinggi dengan dukungan teknologi canggih.”
Anthony Lawrence, Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia (GE HealthCare), menyebutkan bahwa “Kemitraan dengan ARSSI adalah langkah strategis untuk menyediakan solusi kesehatan yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini meliputi seminar dan pelatihan yang meningkatkan keterampilan tenaga medis, serta pembaruan teknologi medis untuk mendukung kualitas pelayanan. Melalui inisiatif ini, kami berharap rumah sakit swasta dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan akses yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.”
Ketua Umum ARSSI, Drg. Iing Ichsan Hanafie, mengapresiasi kemitraan jangka panjang GE HealthCare dengan ARSSI. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini penting untuk meningkatkan kapabilitas rumah sakit swasta di Indonesia melalui program pelatihan terstruktur. ARSSI juga terbuka untuk bekerja sama dengan GE HealthCare dalam menjalin hubungan dengan lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan rumah sakit swasta asing, guna memperkuat standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Kemitraan ini diawali dengan pertemuan eksekutif bertema “Prinsip dan Panduan Tata Kelola Rumah Sakit, Pengetahuan Teknis, dan Sistem Onkologi,” yang dihadiri para pemimpin rumah sakit dan ahli kesehatan untuk membahas pembaruan layanan kesehatan, strategi manajemen rumah sakit, serta tantangan integrasi layanan BPJS. Tantangan tersebut mencakup keterbatasan fasilitas, proses administrasi yang kompleks, dan standar layanan yang berbeda, yang semuanya menjadi fokus dalam pertemuan ini.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron, menambahkan, “BPJS Kesehatan terus memperkuat kolaborasi dengan rumah sakit swasta untuk memperluas cakupan layanan kesehatan dan memastikan akses yang lebih luas bagi pasien. Kami sedang mempercepat integrasi layanan BPJS di rumah sakit swasta, fokus pada penyederhanaan proses dan peningkatan pengalaman pasien.”
Anthony menutup dengan harapan bahwa kemitraan strategis antara GE HealthCare dan ARSSI, dengan dukungan Kementerian Kesehatan, akan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit swasta Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan inovasi melalui teknologi medis dan program pelatihan terstruktur, tetapi juga memperkuat peran rumah sakit swasta dalam memberikan akses kesehatan berkualitas dan merata bagi masyarakat. Inisiatif ini menjadi langkah konkret menuju transformasi layanan kesehatan nasional yang lebih maju dan berkelanjutan.
Editor : Hasiholan Siahaan