Spirit Persatuan Empat Keraton
Tari "Bedhaya Catur Sagotra" adalah karya KPH Sulistyo Tirtokusumo yang menggabungkan gaya tari dan gending dari empat keraton yang berasal dari satu dinasti Kerajaan Mataram. Karya ini merepresentasikan semangat persatuan dari empat keraton besar, yaitu Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Puro Mangkunegaran, dan Puro Pakualaman.
Keempat keraton ini, meski berkembang dengan adat dan tradisi masing-masing, turut memperkaya keragaman budaya Nusantara. “Sejarah seni tari gaya keraton membentang seiring perjalanan sejarah kesultanan. Tari ini menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan keraton dan menjadi pedoman hidup bagi para pelakunya,” ungkap Eny Sulistyowati saat menjelaskan filosofi di balik tari yang dibawakannya.
Selain "Bedhaya Catur Sagotra", pementasan delegasi kesenian Indonesia juga menampilkan berbagai karya seni lainnya. Tarian seperti "Gatutkaca Gandrung", "Show Gamelan", dan "Gambyong Pareanom" ditampilkan dengan iringan musik gamelan dari grup "Padang Moncar" New Zealand, yang sebagian besar anggotanya adalah warga negara Selandia Baru.
“Grup gamelan Padang Moncar juga menyuguhkan konser karawitan bertajuk 'Nusantara', karya komponis Dedek Wahyudi,” tambah Eny Sulistyowati.
Dedek Wahyudi adalah komponis berpengalaman dengan lebih dari 30 tahun berkarya. Ia telah menciptakan musik untuk tari, teater, wayang, film, dan berbagai bentuk seni lainnya, serta aktif berpartisipasi dalam berbagai pentas musik tradisional maupun kontemporer, baik di dalam negeri maupun di mancanegara.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta