get app
inews
Aa Text
Read Next : Shin Tae-yong Main Film Ghost Soccer: Siap Mengubah Nasib Tim Inferior

Film "Pabrik Gula" Format IMAX Karya Awi Suryadi Siap Bawa Teror Horor Lokal ke Level Baru

Kamis, 30 Januari 2025 | 20:56 WIB
header img
Film horor Pabrik Gula karya sutradara Awi Suryadi akan tayang dalam format IMAX pada libur Lebaran 2025.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Produser MD Pictures, Manoj Punjabi, mengumumkan bahwa film horor terbaru berjudul Pabrik Gula karya sutradara Awi Suryadi akan tayang dalam format IMAX pada libur Lebaran 2025. Naskah film ini ditulis oleh Lele Leila dengan cerita dari kreator Simpleman. Film yang dibintangi oleh Erika Carlina, Arbani Yasiz, dan Ersya Aurelia ini siap menyuguhkan pengalaman sinematik yang seru, seram, dan lucu.

Awi Suryadi, yang sebelumnya sukses dengan KKN di Desa Penari yang meraih lebih dari 10 juta penonton, mengungkapkan bahwa naskah Pabrik Gula adalah paket lengkap. 

"Bagi saya, naskah Pabrik Gula itu seru, seram, dan lucu. Saya optimistis film ini akan disambut hangat penonton," ujar Awi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/1/2025). 

Sementara itu, Manoj Punjabi sendiri tidak asing dengan format IMAX. Pada tahun sebelumnya, ia juga meluncurkan Badarawuhi di Desa Penari yang meraih 4 juta penonton. 

"Saya ingin menampilkan konten lokal berkualitas untuk format IMAX. Materi Pabrik Gula, bagi saya, memungkinkan untuk hadir di IMAX," kata Manoj Punjabi.

Awi mengaku sangat antusias untuk membawa film ini ke format IMAX, memberikan sensasi teror yang lebih mendalam.

"Pak Manoj sangat antusias dengan proyek ini, percaya diri dengan materinya untuk Lebaran 2025, dan layak dikemas dalam format IMAX. Mendengar ide ini saya makin excited," ungkap Awi. 

Keputusan untuk menayangkan film ini pada libur Lebaran 2025 juga membuat Awi merasa senang, karena Lebaran menjadi momen yang tepat bagi banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga dan menonton film di bioskop.

Awi Suryadi juga menceritakan tantangan yang dihadapinya dalam memilih lokasi syuting. "Awalnya, saya pikir tinggal mencari pabrik gula yang tidak aktif, lalu mendesain ulang sesuai kebutuhan. Ternyata, kami butuh pabrik gula yang masih aktif untuk beberapa adegan," kata Awi. 

Setelah melakukan riset, Awi memilih dua lokasi pabrik gula untuk syuting, yakni di Cirebon, Jawa Barat, dan Klaten, Jawa Tengah. Proses syuting ini melibatkan berbagai pertimbangan untuk menciptakan atmosfer yang sesuai dengan cerita.
Selain itu, demi mendalami lebih jauh kehidupan buruh pabrik gula, Awi dan tim produksi menandatangani kontrak dengan petani untuk menggunakan 4 hektar ladang tebu. 

"Petani menjual hasil ladang tebu kepada tim produksi film untuk menciptakan universe para buruh. Kami ingin menunjukkan secara detail proses pengolahan bahan baku hingga menjadi gula," terang Awi.
 

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut