PAD Kabupaten Tangerang Tertinggi di Indonesia, ASG Akui Setor Pajak Rp 50 Triliun dari Proyek PIK 2

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Proyek pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) belakangan ini menjadi perbincangan publik. Namun, proyek yang digagas oleh Agung Sedayu Group (ASG) ini telah memberikan kontribusi besar bagi negara, terutama dalam sektor pajak.

Presiden Direktur Agung Sedayu Group, Nono Sampono, mengungkapkan bahwa selama proses pembangunan, ASG telah menyetorkan pajak sekitar Rp 50 triliun kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah.“Fakta yang harus disampaikan adalah bahwa dari aspek ekonomi, pajak yang telah diberikan oleh ASG mendekati Rp 50 triliun. Pajak ini diterima oleh pemerintah daerah hingga pusat,” ujar Nono Sampono, Jumat (21/2/2025).

Baca Juga

Warga Kohod Serukan Gerakan Tangkap Arsin Usai Menghilang Terkait Kasus Pagar Laut Tangerang

Selain kontribusi pajak, proyek pengembangan PIK2 juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar. Selama pembangunan berlangsung, proyek ini telah menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Para pekerja ini meliputi karyawan tetap, tenaga keamanan, hingga pekerja lapangan lainnya.

Dampak lain dari pembangunan PIK2 terlihat pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang, yang kini menjadi daerah dengan PAD tertinggi di Indonesia.“Penyerapan tenaga kerja dalam proyek ini mendekati 200.000 orang, baik pekerja langsung maupun karyawan tetap, termasuk tenaga keamanan,” jelas Nono. “Selain itu, Kabupaten Tangerang saat ini memiliki PAD tertinggi di antara seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Ini adalah hal yang harus dicatat oleh semua pihak,” tambahnya.

ASG juga berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bagi masyarakat di sekitar kawasan proyek, khususnya di pesisir Jakarta Utara dan Banten. Beberapa program CSR yang telah dilakukan antara lain: Pembangunan dan renovasi rumah ibadah, Perbaikan jalan desa, Program bedah rumah, Pembangunan sekolah dan perguruan tinggi, Pemberian beasiswa pendidikan bagi masyarakat sekitar. “Dana CSR memang sulit dihitung dalam angka pasti, tetapi banyak yang telah kami lakukan, mulai dari pembangunan rumah ibadah, perbaikan jalan desa, hingga program bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Nono Sampono.

Editor : Hasiholan Siahaan