Film Jumbo Cetak Rekor Top 3 Jumlah Penonton Terlaris Speanjang Masa

Jumbo menjadi film Indonesia ketiga yang berhasil meraih lebih dari 7 juta penonton, setelah KKN di Desa Penari (2022) dan Agak Laen (2024). Keberhasilan Jumbo menempati peringkat ketiga sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa turut membawa angin segar bagi industri animasi nasional.
Hali ini membuktikan bahwa film animasi kini memiliki peluang lebih besar untuk dinikmati oleh masyarakat luas sekaligus memperkaya pilihan tontonan bagi keluarga dan anak-anak.
Diharapkan, para produser Indonesia dan stakeholder perfilman dapat ikut meramaikan dan berkontribusi pada industri animasi Indonesia kedepannya.
Dengan 7 juta penonton, pencapaian ini bukan sekadar soal angka, tetapi juga menjadi booster bagi Visinema Studios yang terus berkomitmen menghadirkan konten terbaik untuk keluarga dan anak-anak.
Ryan Adriandhy mengungkapkan, Jumbo kini juga telah menjadi bagian dari keseharian banyak keluarga di Indonesia. Ryan selalu memanifestasikan doa-doa baik, yang pada akhirnya terwujud lewat karya debutnya sebagai sutradara untuk film animasi panjang yang kini dirayakan oleh begitu banyak orang.
Ryan mengungkapkan bahwa pencapaian film animasi Jumbo ini menjadi pemantik semangat baru bagi Visinema Studios untuk terus konsisten melahirkan karya-karya baru yang berkualitas.
"Kami senantiasa berupaya menciptakan tontonan yang dapat dinikmati oleh anak-anak dan keluarga Indonesia.
CEO Visinema Studios Herry B Salim mengungkapkan bahwa film ini sudah menjadi milik anak-anak dan keluarga Indonesia sesuai dengan tagline kami #JumboUntukSemua.
"Tentunya, apa yang telah diraih oleh “JUMBO” menjadi booster baru bagi seluruh keluarga besar Visinema Studios dan Visinema Group,” ujar Herry B Salim.
Produser film Anggia Kharisma menambahkan bahwa capaian 7 juta penonton memiliki makna yang lebih dalam bagi Visinema Studios.
Menurut istri sutradara Angga Dwimas Sasongko ini, Jumbo bukan hanya menjadi tontonan yang menghibur keluarga Indonesia, tetapi juga berkembang menjadi sebuah gerakan yang menciptakan dampak besar.
Tak hanya itu, dia menambahkan bahwa film animasi ini memberikan inspirasi sekaligus membangkitkan rasa memiliki terhadap karya anak bangsa di hati banyak orang.
Anggia menambahkan bahwa yang paling penting bagi kami adalah ketika anak-anak dan penonton lintas generasi bisa menyaksikan film ini lalu terinspirasi untuk memiliki cita-cita baru yang mereka impikan.
"Film animasi ini juga mempererat ikatan keluarga: orangtua menjadi teman menonton bagi anak-anak mereka, dan cerita Jumbo mampu merefleksikan inner child dalam diri kita semua. Jumbo telah menjadi sebuah movement,” tambah Anggia Kharisma.
Editor : Hasiholan Siahaan