get app
inews
Aa Text
Read Next : Sepekan Pasca-kasus Dugaan Pelecehan di SMK Waskito Terbongkar, Polisi: Masih dalam Penyelidikan!

Kurang Sosialisasi, Renovasi SMPN 20 Tangsel Dihentikan Warga

Kamis, 15 Mei 2025 | 19:28 WIB
header img
Sebagai bentuk protes, warga memasang spanduk penolakan di gerbang sekolah.

CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Rencana renovasi gedung SMPN 20 Tangerang Selatan di kawasan RW 04, Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, mendapat penolakan dari warga sekitar. Warga menilai proyek tersebut minim sosialisasi dan tidak transparan dalam hal perizinan.

Protes warga memuncak pada Kamis (15/5/2025), saat pembongkaran bangunan lama dihentikan secara sepihak. Menurut Ketua RT 02 RW 04, Desra Harahap, sejak awal kegiatan renovasi, tidak pernah ada pertemuan atau pemberitahuan resmi dari pihak sekolah.

“Warga bukan menolak pembangunan sekolah. Tapi prosedurnya harus jelas—harus ada IMB, izin lingkungan, dan sosialisasi. Sampai hari ini tidak ada komunikasi ke warga,” ujarnya.

Desra juga menyoroti potensi gangguan sosial yang bisa timbul. Ia mencontohkan kejadian sebelumnya, di mana siswa melempar botol air ke rumah warga dan mengucapkan kata-kata kasar dari dalam kelas.

Ketua RW 04, Ferdinand, membenarkan minimnya komunikasi. Ia menyebut satu-satunya pertemuan resmi terjadi pada Oktober 2023, namun hanya membahas status sekolah, bukan renovasi.

“Pembongkaran dimulai 5 Mei lalu tanpa pemberitahuan. Ini yang membuat warga merasa dilangkahi,” kata Ferdinand.

Penolakan juga datang dari warga yang rumahnya berbatasan langsung dengan area sekolah. Salah satunya, Adi, mengaku telah mencoba meminta penjelasan dari pihak sekolah namun tak mendapat tanggapan.

“Saya cuma ingin tahu bangunannya seperti apa dan dampaknya ke rumah saya. Tapi tidak ada yang bisa menjelaskan,” ujarnya.

Sebagai bentuk protes, warga memasang spanduk penolakan di gerbang sekolah dan menghentikan seluruh aktivitas pembongkaran.

Lurah Bakti Jaya, Fiqri Yanuardi Putra, saat dikonfirmasi menyebut bahwa persoalan ini dipicu kurangnya komunikasi antara sekolah dan warga.

“Saya siap memfasilitasi pertemuan antara warga dan pihak sekolah. Kalau kepala sekolah bersedia, Jumat pagi kita bisa bertemu di kantor kelurahan,” ujarnya. Ia menambahkan, masalah ini hanya perlu diklarifikasi secara terbuka agar tidak berlarut-larut.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut