Viral Wanita Ini Sebut Istri yang Tak Bekerja Pemalas, Emak-Emak: Kami Berjuang di Rumah!

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Viral di medsos video pengguna TikTok dengan akun @dona_sibarani mengunggah pernyataan seorang ibu yang menyebut bahwa wanita, khususnya istri yang tidak bekerja sebagai pemalas.
Dalam video yang viral itu, sang ibu menuliskan: “Katanya perempuan yang nggak kerja itu enak, habis antar anak sekolah dan suami pergi kerja bisa rebahan sambil main HP & bisa ke mana aja sesuka hati. Tapi kok aku ngeliatnya kayak perempuan pemalas yah. Ingat, perempuan harus rajin, jangan malas-malasan. Kita usahakan berpenghasilan dan setara dengan suami”.
Pernyataannya menyarankan bahwa perempuan seharusnya aktif bekerja, menghasilkan uang, dan setara dengan suami.
Pernyataan tersebut menuai kontroversi. Banyak netizen mengecam sudut pandangnya yang dianggap menyudutkan perempuan, terutama para IRT. Dia dianggap tidak mempertimbangkan kompleksitas beban kerja domestik yang mereka pikul.
Reaksi netizen atas video ini sangat beragam, namun mayoritas bernada kecewa. Beberapa komentar bahkan viral di kolom komentar:
“Apa bukk bilangnya? PEREMPUAN PEMALAS?? Gue yg resign terus jadi IRT ketawa dengernya. Kesian bgt bukk dh tua msh kerjaa.” Ketik akun @umm***
“Inget kata Timoty, kalo independent-independen yg kerja karena BU gini biasanya suaminya ga mampu nyukupin.” Ketik akun @use***
“Meskipun ku belum nikah, tapi agak sedih sih bu kalau misal ada IRT yang baca itu. Ga salah sih beropini, cuma that ‘perempuan pemalas’... padahal tiap pekerjaan, termasuk IRT, juga berat perannya.” Ketik akun @mir***
Stereotip bahwa perempuan yang tinggal di rumah tidak bekerja adalah keliru.
Banyak perempuan yang justru memilih menjadi IRT karena alasan-alasan rasional dan bertanggung jawab seperti merawat anak, mengelola rumah tangga, mengurus lansia, atau karena ketidaksesuaian antara penghasilan dan biaya daycare.
Menjadi ibu rumah tangga sama melelahkannya dengan pekerjaan formal. Mereka bekerja tanpa gaji, tanpa cuti, dan tanpa batas waktu.
Tugas-tugas seperti memasak, mencuci, mendampingi anak belajar, hingga merawat anggota keluarga sakit merupakan kerja emosional dan fisik yang luar biasa.
Hal ini juga diperkuat oleh berbagai studi yang menyebutkan bahwa beban kerja domestik yang dijalankan perempuan seringkali lebih berat dibanding pekerjaan profesional, tetapi tidak mendapat pengakuan sosial maupun ekonomi.
Editor : Hasiholan Siahaan