get app
inews
Aa Text
Read Next : Intip Destinasi Wisata Kuliner di BSD City, Ada Suguhan Khas Papua dan Indonesia Timur Lho!

BPS: Sektor Kuliner Tumbuh Pesat, Kawasan Komersial Jadi Lahan Potensial

Senin, 26 Mei 2025 | 18:03 WIB
header img
Lokasi usaha idealnya berada dalam radius 5 km dari populasi padat, dengan segmentasi sosial ekonomi yang sejalan dengan harga dan konsep bisnis. Foto dok iNewsTangsel

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 terdapat 4,85 juta usaha penyedia makanan dan minuman di Indonesia, meningkat 21,13% dibandingkan tahun 2016. Tenaga kerja yang terserap mencapai 9,80 juta orang, naik 20,48% dalam periode yang sama. Nilai penjualannya pun mencapai Rp998,37 triliun, melonjak 48,04% dibanding 2016. Angka ini menunjukkan sektor kuliner menjadi salah satu pendorong utama perekonomian nasional.

Agar dapat bersaing di kawasan komersial baru, pelaku usaha kuliner disarankan menerapkan strategi yang matang. Mulai dari riset lokasi dan kompetitor, memilih konsep sesuai tren, hingga memaksimalkan promosi digital dan layanan pesan antar. Inovasi menu dan pengalaman makan juga menjadi kunci dalam membangun daya tarik dan loyalitas pelanggan.

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, emosi dan pengalaman konsumen menjadi elemen penting dalam membangun usaha kuliner yang sukses. "Banyak orang rela menempuh jarak jauh demi cita rasa dan suasana yang memuaskan." ujarnya, Senin (26/5/2025). Ia juga menyoroti pentingnya aksesibilitas kawasan dan kekuatan sensasi tempat makan yang mampu membangun kenangan.

Lebih lanjut, Yayat menekankan bahwa kawasan kuliner sebaiknya tidak hanya menyajikan makanan enak, tetapi juga dapat dikemas untuk dibawa pulang, agar tetap relevan bagi konsumen yang datang dari luar kota.

Faktor lainnya adalah kebutuhan penghuni kawasan hunian terhadap alternatif makanan praktis. Perubahan gaya hidup yang semakin jarang memasak di rumah menjadi celah besar bagi pelaku usaha kuliner di lokasi-lokasi baru.

Dengan melihat tren pertumbuhan dan potensi pasar yang kuat, kawasan komersial baru diprediksi akan terus menjadi magnet bagi bisnis kuliner. Namun, keberhasilan tetap ditentukan oleh kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan pasar, kualitas pelayanan, serta strategi bisnis yang berkelanjutan. Kawasan komersial baru dinilai memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan sektor kuliner. Menurut Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land. "Pengembangan kawasan terpadu seperti kota mandiri harus dirancang secara menyeluruh agar dapat mengakomodasi berbagai aktivitas masyarakat, termasuk kebutuhan akan ruang usaha kuliner." ungkapnya.

“Kawasan komersial yang dibangun secara terencana dan berada di lokasi strategis akan memudahkan pelaku usaha dalam menjangkau konsumen serta meningkatkan aktivitas ekonomi lokal,” tegasnya.

Sementara itu, pelaku usaha kuliner Jang Steven Sanjaya mengungkapkan bahwa dalam membuka cabang baru, dua aspek utama menjadi pertimbangan: kepadatan penduduk di sekitar lokasi dan kesesuaian daya beli konsumen dengan segmen pasar yang dituju.

“Lokasi usaha idealnya berada dalam radius 5 km dari populasi padat, dengan segmentasi sosial ekonomi yang sejalan dengan harga dan konsep bisnis yang kami jalankan,” jelas Jang, pemilik jaringan resto yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Ia menambahkan bahwa pemilihan lokasi yang tepat serta dukungan infrastruktur seperti akses jalan dan lahan parkir juga menjadi faktor krusial dalam menunjang operasional dan keberhasilan bisnis kuliner di kawasan baru.

Tren ini menunjukkan bahwa kawasan komersial baru, jika didukung dengan perencanaan matang, dapat menjadi pusat pertumbuhan usaha mikro maupun menengah, terutama di sektor makanan dan minuman, ujar Jang.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut