get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Anak Duhaka Ini Tega Pukuli Ibunya hingga Babak Belur, Minta Maaf setelah Dipolisikan!

Viral, Kades Ini Rela Jaminkan STNK Miliknya ke Kasir RSUD demi Tebus Warganya yang Tak Mampu Bayar!

Rabu, 28 Mei 2025 | 10:33 WIB
header img
Viral di medsos aksi seorang kades di Kabupaten Sukabumi yang rela menjaminkan STNK milinya di kasir RSUD Pelabuhan Ratu agar warganya bisa keluar dari RSUD. Foto: medsos

SUKABUMI, iNewsTangsel.id - Viral di medsos aksi seorang kepala desa (kades) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang rela menjaminkan STNK milinya di kasir RSUD Pelabuhan Ratu agar warganya bisa keluar dari rumah sakit.

Dalam video viral, Kades Cikahuripan Heri Suryana alias Jaro Midun, berada di loket kasir RSUD.

Tampak Jaro Midun berdiri dan berbicara langsung dengan petugas RSUD.

"Jaminan STNK ini, nanti STNK-nya diambil oleh ibu, nanti jaminan mengambil STNK-nya pakai surat itu ya, surat pengambilan," jelas Jaro Mudin yang diunggah di akun pribadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Perlu di ini ya. Tadi kan nomor HP-nya itu, nomor HP saya yang bertanda tangan di sini yang bertanggung jawabnya adalah anaknya, karena ini kan warga saya, kepala desanya saya, itu warga saya karena itu tidak mampu ya belum belum punya uang, maka saya jaminkan STNK ini untuk itu gitu," papar Jaro Mudin.

"Makanya nanti kalau besok belum teralisasi pembayarannya, itu ke nomor telepon saya aja ya, karena ini keluarga tidak mampu ya jadi, apa itu mungkin sebisa saya untuk bisa membayar besok," sambung Jaro Midun.

"Saya janjikan ke Ibu besok ya," tutur Jaro Midun.

Melihat hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung bereaksi. Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Jaro Mudin yang telah mengambil melangkah menyelamatkan warganya.

Menurut Dedi Mulyadi, awalnya dikira tagihan biaya besar tapi setelah diperiksa hanya sekitar Rp1,7 juta dan sisanya Rp1,2 juta belum dibayarkan.

Sebenarnya, kata Dedi, rumah sakit harus tetap memberikan layanan pada siapapun yang memerlukan pengobatan tanpa harus bicara apakah dia punya cash atau tidak punya KIS, karena itu adalah kewajiban penyelenggara negara.

Dedi Mulyadi menambahkan, kepala desa sebenarnya sangat mudah untuk berkoordinasi dengan dinas teknisnya, Dinas Kesehatan Kabupaten dengan bupatinya.

"Saya tidak tahu di Sukabumi, apa yang menjadi problem. Hal yang kecil seperti ini harus muncul ke permukaan seolah-olah menjadi peristiwa besar, hanya Rp1,7 juta menjadi sesuatu yang begitu seperti berat tertangani," tukasnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut