get app
inews
Aa Text
Read Next : Rilis Trailler dan Poster, Film Tak Ingin Usai Disini Pertemukan Bryan Domani dan Vanesha Priscilla

Chemistry Vanesha dan Bryan Perankan Cream dan K Dalam Film Tak Ingin Usai Disini 

Kamis, 29 Mei 2025 | 21:55 WIB
header img
Chemistry dan akting memukau yang dihadirkan oleh Vanesha Prescillia dan Bryan Domani berperan sebagai Cream dan K sukses mengaduk aduk perasaan dan emosi penonton dalam film Tak Ingin Usai di Sini dalam Gala Premier Rabu (28/5/2025) malam

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Adu akting dan chemistry apik yang dihadirkan oleh Vanesha Prescillia dan Bryan Domani berperan sebagai Cream dan K sukses mengaduk aduk perasaan dan emosi penonton dalam film Tak Ingin Usai di Sini.

Setelah dua tahun absen dari dunia film, Vanesha Prescilla kembali hadir lewat drama romantis Tak Ingin Usai di Sini. Film ini menjadi momen reuninya dengan sutradara Robert Ronny, yang sebelumnya menggandengnya dalam Backstage (2021). 

Dalam film terbarunya, Vanesha Priscillia ini  memerankan karakter Cream, sahabat setia K (Bryan Domani) yang menyimpan lapisan emosi cukup rumit.

“Aku bisa bilang ini suatu tantangan baru buat aku karena cukup kompleks untuk memahami si karakter Cream ini, dia itu banyak banget layer-layer emosinya,” ujar Vanesha disela sela Gala Premier Tak Usai Disini di XXI Epicentrum, Jakarta, belum lama ini.

Adik kandung aktris Sissy Priscillia ini pun coba mengungkapkan bagaimana tantangan berat saat memerankan tokoh Cream dalam film Tak Ingin Usai Disini. Karakter ini ia gambarkan sebagai kararakter yang mempunyai emosi kompleks dan tidak mudah untuk ditampilkan secara utuh.

“Karakter Cream ini dari awal sampai habis memang susah. Susahnya adalah karena banyak layer-layer emosi yang harus dibawakan,” ungkapnya.

Dalam film, Cream diceritakan sebagai sahabat dekat dari karakter K, yang telah bersahabat sejak SMA hingga mereka bekerja. Mereka hidup bersama, sama-sama yatim piatu, dan saling mengisi kekosongan satu sama lain.

Aktris yang dikenal publik lewat peran Milea dalam Dilan 1990 (2018) itu menjelaskan bahwa Cream terlihat ceria di permukaan, tapi ikut menyimpan luka yang sulit tersampaikan. Alhasil menurut Vanesha, kesulitan utama justru datang dari upaya menjaga ekspresi Cream tetap tampak tegar dan ceria di hadapan sahabatnya. 

Akan tetapi, secara emosional dan psikologis, Cream digambarkan sebagai sosok yang terluka dan rapuh. Penonton kemudian akan menyadari bahwa semua keceriaan Cream hanyalah kedok dari luka yang mendalam.

“Cream nih kayak harus happy-happy di depan K dan teman-temannya padahal sebenernya dia juga rapuh. Di layer pertama dia harus terlihat sangat ceria, tapi di layer kedua dia harus terlihat kuat. Tapi di layer ketiga dan seterusnya, sebenernya dia tuh sakit banget, pilu banget,” kata Vanesha.

Dia mengungkapkan, salah satu scene yang paling berat untuk disampaikan adalah saat plot twist utama dalam film terungkap. Momen ini disebut Vanesha sebagai titik emosional tertinggi dalam perjalanan karakter Cream.“Dan mungkin ya scene yang susah untuk dideliver ada di plot twist tersebut,” katanya.

Dia pun menyebut adegan itu sangat menantang karena di satu sisi, ia harus merelakan tapi hatinya sangat mencintai K.

Meski saling mencintai, hubungan Cream dan K tidak pernah tersampaikan dengan jelas karena kondisi dan situasi yang rumit. Justru perpisahan menjadi akhir dari kisah yang penuh harapan, luka, dan keterikatan batin. 

Untuk menggali karakter ini, Vanesha banyak dibimbing oleh Robert Ronny dan acting coach Rukman Rosadi. Ia menuturkan bahwa proses mendalami Cream dilakukan lewat pembacaan naskah secara mendetail. 

“Aku percaya. Kalau aku mau memasukkan karakter Cream ini, harus diawali dengan aku mengerti dulu sebab-akibat kenapa Cream melakukan ini,” ujar aktris kelahiran 1999 itu. 

Lawan main Vanesha, Aktor Bryan Domani, yang memerankan karakter K, menyebut peran ini sebagai salah satu yang paling emosional sepanjang kariernya. K, sahabat Cream sejak SMA, diam-diam menyembunyikan penyakit meras yang mendorongnya menjauh demi kebahagiaan orang lain.“Aku sering main drama romansa yang pilu membiru, tapi menurut aku ini beda banget,” ungkap Bryan. 

Dia pun merinci, dalam peran tersebut ia ikut merasakan beban yang dipikul karakter tersebut. “Dia memikul beban yang sangat berat dan dia merasa gak bisa dicetakan ke siapa-siapa,” ucap aktor berdarah Jerman-Indonesia itu.

Kakak kandung Megan Domani ini mengaku beberapa kali terbawa perasaan bahkan saat di luar pengambilan gambar. “Sampai akhir-akhir syuting juga nangis-nangis di luar adegan pun, karena ngerasain sakitnya K juga,” tuturnya seraya menambahkan tanpa lawan main dan tim yang solid, peran ini terasa mustahil.

Sebagai informasi, Film Tak Ingin Usai di Sini merupakan adaptasi dari film Korea, More than Blue (2009) yang diperankan oleh Kwon Sang Woo (K) dan Lee Bo Young (Cream). Tak Ingin Usai di Sini bercerita tentang Cream dan K, dua sahabat yang tumbuh bersama namun tak pernah mengucap cinta. 

K menyimpan rahasia bahwa dirinya sakit keras dan diam-diam mendorong Cream untuk menemukan cinta lain. Kemudian hadir Armand (Rayn Wijaya), seorang dokter yang juga sedang terluka setelah ditinggal tunangannya, Vero (Davina Karamoy).

Film ini ditulis, disutradarai, dan diproduseri oleh Robert Ronny. Sebelumnya, ia sukses lewat The Most Beautiful Girl in the World, film komedi romantis dengan 4,1 juta penonton dalam dua minggu dan masuk jajaran Top 4 film global Non-English Movies di Netflix.

Diproduksi oleh Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, Tak Ingin Usai di Sini akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025. Selain Vanesha dan Bryan, film ini juga dibintangi Davina Karamoy, Rayn Wijaya, Indian Akbar, Asha Assuncao, Jinan Safa, Anya Zen, Tanta Ginting, dan Rukman Rosadi.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut