Konsolidasi BPD: Bank DKI dan BMM Satukan Langkah

JAKARTA, iNewsTangsel.id - PT Bank DKI resmi membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama PT Bank Maluku Malut (BMM), sebagai bagian dari strategi memperluas jaringan dan memperkuat struktur bisnis regional. Kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Penyertaan Modal dan Perjanjian Pemegang Saham di Balai Kota Jakarta.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyebut langkah ini sebagai strategi jangka panjang menuju penguatan daya saing dan efisiensi operasional. “KUB ini bukan hanya soal kepemilikan saham, tapi tentang sinergi tata kelola, risiko, dan pengembangan SDM. Ini bagian dari roadmap kami menuju IPO,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis pada Minggu (8/6/2025).
Dalam skema KUB ini, Bank DKI akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Kedua (PSPK) di BMM, dengan tanggung jawab mendampingi transformasi kelembagaan dan operasional BMM sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menilai kerja sama ini sebagai perwujudan semangat pembangunan kolaboratif lintas wilayah. “Jakarta ingin hadir bukan hanya sebagai pusat ekonomi nasional, tapi juga sebagai mitra strategis daerah dalam memperkuat ekonomi yang inklusif.”
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyambut baik sinergi ini untuk mendorong pelayanan keuangan yang lebih merata. “Kami yakin kolaborasi ini akan mengakselerasi reformasi layanan BMM dan mendukung pertumbuhan UMKM lokal.”
Dukungan juga datang dari OJK. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae, menyebut kolaborasi ini sebagai model konkret dari penguatan BPD melalui pendekatan konsolidatif sesuai POJK No. 12/POJK.03/2020. “Ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, tapi wujud implementasi visi jangka panjang transformasi perbankan daerah.”
Direktur Utama BMM, Syahrisal Imbar, berharap sinergi ini menjadi momentum awal modernisasi bank daerah di kawasan timur Indonesia. “Kami terbuka untuk kolaborasi lebih luas dengan dunia usaha Jakarta dan nasional, demi mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku dan Maluku Utara.”
Kolaborasi ini telah dipersiapkan sejak 2024, sejalan dengan upaya BPD untuk memenuhi syarat modal inti minimum serta memperkuat daya tahan dan integrasi teknologi. Bank DKI menargetkan hasil konkret dari sinergi ini akan mulai tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi dalam 6–12 bulan ke depan.
Editor : Hasiholan Siahaan