Syair 'RASA' Antar Siswa SMAN 4 Tangsel Juara Cipta Lagu di FLS2N

CIPUTAT, iNewsTangsel — Sebuah prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar SMAN 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kota.
M. Reyfan Wicaksana Ramadhan, siswa kelas XI, berhasil meraih juara dalam kategori lomba cipta lagu berkat karya syair berjudul “RASA”.
Karya yang dilombakan berupa lagu hasil gubahan dari syair puitis "RASA", yang di pilih sendiri oleh Reyfan, Rabu (25/6/2025).
Dengan penghayatan mendalam dan aransemen musik yang menguatkan pesan lirik, Reyfan sukses memukau dewan juri dan mengungguli peserta lainnya.
Syair "RASA" tidak hanya kuat secara estetika, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang menyentuh. Ditulis dengan gaya lirih dan kontemplatif, syair ini menggambarkan perasaan sunyi, cinta, rindu, dan luka melalui metafora yang kuat dan imajinatif.
Reyfan mengungkapkam, syair ini lahir dari pengalaman batin dan perenungan mendalam akan perasaan kehilangan dan harapan yang tak pernah padam. Syair tersebut kemudian diaransemen menjadi lagu yang tak hanya kuat secara lirik, namun juga memiliki kualitas musikal yang mengesankan.
Wakil Kepala SMAN 4 Tangsel, Siti Ruqiyah, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas pencapaian Reyfan. Ia menyatakan bahwa sekolah selalu mendukung penuh pengembangan minat dan bakat siswa, termasuk dalam bidang seni sastra dan musik.
"Kami selalu mendukung minat dan bakat siswa, termasuk dalam bidang seni. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus berkarya," ujar Siti Ruqiyah saat diwawancarai iNewsTangsel.
Dengan prestasi ini, Reyfan tak hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga menunjukkan bahwa kekuatan kata dan ekspresi jiwa bisa menjadi jembatan menuju prestasi. Syair yang lahir dari perasaan sunyi kini menjelma menjadi karya yang membanggakan dan menginspirasi.
Berikut kutipan syair "RASA" yang dibawakan oleh Reyfan:
RASA
kalaupun ini bernama sunyi adikku ketika gerai rambut tersangkut di pucuk malam gerimis tempias ke pipi, hujan tersungkur di jalan-jalan ada yang akan terjadi manisku.
kalaupun ini bernama sunyi adikku perkenankan aku melepas tanya siapa suruh bongkar lemari hingga terlihat seluruh isi siapa suruh berindu dendam membuat rasa gundah gulana
siapa suruh menjaring mimpi membakar diri dalam api cinta siapa suruh cinta datang merangkul hati menyimpul tali ikatan janji.
kalaupun ini bernama sunyi adikku ketika angin menjilat ujung rambut tetap datang aku walau penuh luka lalu sama-sama menyulam jadikan rindu : menempel di dinding hati agar melekat di ingatan. (*)
Editor : Aris