get app
inews
Aa Text
Read Next : Pendidikan Damai dan Budaya Jadi Warisan Utama, Liquica Tutup Program Penguatan Kohesi Sosial

Budaya Lokal Jadi Sorotan di Lomba Animasi Nasional untuk Pelajar dan Mahasiswa

Rabu, 25 Juni 2025 | 22:36 WIB
header img
Animasi kini telah bergeser menjadi media komunikasi yang mampu menumbuhkan kesadaran budaya dan memperkuat jati diri di tengah derasnya arus digitalisasi

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Animasi kini tidak lagi sekadar menjadi hiburan visual semata. Di tangan generasi muda, medium ini berkembang menjadi alat ekspresi yang kuat untuk menyampaikan gagasan, nilai sosial, hingga memperkenalkan identitas budaya. 

Kompetisi ini menyasar pelajar SMK dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selain menguji kemampuan teknis, ajang ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengeksplorasi cerita yang berakar pada budaya lokal.

“Tema Prepare for the Future dipilih sebagai dorongan bagi generasi muda untuk menyampaikan suara dan pemikiran mereka melalui medium visual yang komunikatif,” ujar Deni Mahdiana, Deputi Rektor Bidang Akademik Universitas Budi Luhur (UBL), di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Menurut Deni, peserta didorong untuk menyisipkan nilai-nilai kebudiluhuran dalam karya animasi mereka. Ia menekankan, kekuatan animasi tidak hanya terletak pada visual, tapi juga pada pesan yang mampu menggugah kesadaran.

“Kolaborasi ini penting untuk mendorong karya anak muda yang menarik secara estetika, namun tetap memiliki makna. Apalagi, animasi lokal mulai mendapat perhatian lebih, sebagaimana terlihat dari film Jumbo yang berhasil mencetak 10 juta penonton di awal 2025,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Suroso, perwakilan dari Asosiasi Industri Konten dan Animasi Indonesia (AINAKI). Ia menilai animasi kini telah bergeser menjadi media komunikasi yang mampu menumbuhkan kesadaran budaya dan memperkuat jati diri di tengah derasnya arus digitalisasi.

“Cerita animasi yang sederhana, jujur, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari justru memiliki daya tarik tersendiri. Kita tidak perlu selalu mengangkat kisah besar—justru kisah kecil yang autentik seringkali lebih menyentuh,” ujarnya.

Salah satu juri kompetisi, animator 3D Riyandi Reiga yang turut terlibat dalam produksi film Jumbo, menilai kualitas animasi Indonesia tidak kalah dengan karya internasional. Menurutnya, tantangan utama justru terletak pada kekuatan narasi dan pesan.

“Setiap video animasi dalam lomba ini berdurasi antara 30 detik hingga 1 menit. Kami ingin melihat karya yang bukan hanya unggul secara teknis, tapi juga mencerminkan identitas dan mampu menggugah emosi penonton,” jelas Riyandi.

Pengumpulan karya berlangsung mulai 30 Juni hingga 18 Juli 2025. Kompetisi Video Animasi Nasional hasil kolaborasi antara media daring INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur (UBL) ini diharapkan dapat melahirkan kreator-kreator muda yang membawa semangat lokal ke dalam karya global.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut