Industri Konstruksi dan Rantai Pasok Bahan Bangunan Masih Jadi Penopang Pembangunan Properti

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Keterkaitan antara sektor konstruksi dan properti terus menunjukkan dinamika yang saling memengaruhi. Industri konstruksi menjadi penopang utama pembangunan properti, tak hanya melibatkan kontraktor dan konsultan, tetapi juga distributor bahan bangunan sebagai bagian penting dalam rantai pasok.
Daniel Surya Tandi, Presiden Direktur Batara Group, menyebut bahwa efisiensi dan kualitas bangunan sangat dipengaruhi oleh sinergi antara pelaku industri konstruksi dan pemasok bahan bangunan. “Agar konstruksi menghasilkan bangunan yang layak dan berkelanjutan, dibutuhkan proses yang efektif dan pengelolaan rantai pasok yang solid,” ujarnya, Jumat (4/7/2025).
Dalam pameran tersebut, Batara Group menghadirkan berbagai solusi bahan bangunan dari sejumlah merek yang telah dipasarkan selama lebih dari dua dekade, termasuk CASALI, WISPROOF, POLYSHIELD, dan SMARTCUBIC. Ajang ini menjadi momentum perusahaan untuk memperluas jangkauan serta berinteraksi langsung dengan pelaku industri.
Direktur Komersial Batara Group, Reissa Siregar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menjalani transformasi bisnis untuk memperkuat eksistensi merek dan menjangkau konsumen secara lebih luas. “Kami terus melakukan pengembangan dari sisi produk, teknologi, SDM, dan strategi distribusi,” ungkap Reissa.
Batara Group, yang telah berdiri sejak 1972, bermula dari sebuah toko kecil di kawasan Pinangsia, Jakarta. Pendiri perusahaan, Longtjing Tandi, kemudian mendirikan pabrik papan gipsum sebelum bisnis berkembang menjadi salah satu pemasok bahan bangunan impor.
Reissa menambahkan, hingga kini titik distribusi perusahaan tersebar di Jabodetabek dan Semarang, serta akan diperluas ke Surabaya dan Bali untuk menjangkau kawasan Indonesia timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua. “Kami ingin memastikan akses bahan bangunan yang merata, terutama di wilayah yang tengah giat membangun,” katanya.
Produk perusahaan umumnya digunakan dalam proyek high-rise, kawasan perumahan, hingga fasilitas umum seperti rumah sakit dan perkantoran. Segmentasi pasar terbagi antara proyek dan ritel, dengan kontribusi proyek yang saat ini masih mendominasi.
“Pada 2024, sekitar 65% penjualan berasal dari proyek besar. Tahun depan kami menargetkan distribusi yang lebih seimbang antara proyek dan ritel,” tutup Reissa.
Editor : Hasiholan Siahaan