get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Bongkar Penyelundupan Narkoba di Tangerang! 40 Kg Sabu Disita, Satu Tersangka Ditangkap

Tren Mie Aceh Meningkat, Industri Makanan Tanggapi dengan Varian Baru

Minggu, 13 Juli 2025 | 16:44 WIB
header img
Popularitas Mie Aceh terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Popularitas Mie Aceh terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari ramainya pencarian "Mie Aceh" di mesin pencari Google hingga menjamurnya warung mie Aceh di kota-kota besar, makanan khas dari ujung barat Indonesia ini makin mendapat tempat di hati masyarakat urban.

Fenomena ini juga tercermin dalam pengakuan global. Pada 2024, Taste Atlas—salah satu platform kuliner internasional—memasukkan Mie Aceh ke dalam daftar 100 Hidangan Mi Terenak di Dunia, menempati posisi ke-64. Cita rasanya yang kaya rempah, gurih, dan sedikit pedas, menjadikannya berbeda dari sajian mie pada umumnya.

Merespons tren tersebut, industri makanan instan pun mulai melirik Mie Aceh sebagai inspirasi varian baru. Salah satu perusahaan yang mengembangkan produk berbasis rasa tersebut adalah Wings Food, yang memperkenalkan varian baru Mie Goreng Aceh dari lini Mie Sukses’s Isi 2 Mantab Series.

Menurut Ferdiansyah Hardianto, Senior Brand Manager Mie Sukses’s, keputusan ini didasarkan pada tingginya minat konsumen terhadap mie berbumbu kuat. "Varian Mie Aceh memiliki daya tarik tersendiri. Rempahnya kuat, teksturnya khas, dan itu sangat cocok dengan selera masyarakat kita," ujarnya dalam konferensi pers di Bogor, Minggu (13/7/2025).

Ferdiansyah juga mencatat bahwa pasar terbesar untuk mie instan dengan rasa Aceh berada di Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 32 persen dari total penjualan nasional. “Ini menunjukkan bahwa Mie Aceh telah melampaui sekadar kuliner daerah. Ia sudah menjadi bagian dari selera nasional,” katanya.

Tak hanya meluncurkan produk baru, produsen juga melakukan pendekatan yang lebih langsung kepada masyarakat melalui program tahunan bertajuk Hajatan Sukses’s. Kegiatan ini digelar di sepuluh kota di Jawa dan Sumatera dengan berbagai aktivitas seperti bazaar, permainan rakyat, hingga panggung hiburan.

Dalam strategi komunikasi yang menyasar masyarakat menengah dan penggemar kuliner praktis, perusahaan turut menggandeng publik figur seperti Wika Salim, penyanyi dangdut asal Bogor, untuk mendekatkan pesan produk ke audiens lokal. Wika mengaku tertarik karena makanan seperti ini bisa dikonsumsi bersama keluarga atau teman, dalam suasana santai.

Data dari pihak perusahaan menunjukkan bahwa segmen mie instan isi dua mencatat pertumbuhan signifikan, yakni 12,5 persen pada tahun 2025, dengan pangsa pasar sekitar 3,5 persen. Hal ini menunjukkan adanya perubahan preferensi konsumen, dari produk reguler ke varian yang lebih besar atau berbagi.

Tren kuliner seperti ini mencerminkan bagaimana selera lokal bisa menjadi inspirasi utama dalam inovasi produk modern. Mie Aceh, yang dulunya dikenal sebagai makanan khas daerah, kini berkembang menjadi simbol dari selera Indonesia yang makin beragam.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut