get app
inews
Aa Text
Read Next : Penyakit Kritis Ancam Usia Muda, Pakar Ingatkan Pentingnya Proteksi Sejak Dini

Penyakit Jantung Masih Tinggi, Sistem Rujukan Terpadu Jadi Solusi Efektif

Sabtu, 19 Juli 2025 | 22:35 WIB
header img
Tingginya angkat penderita Penyakit Jantung, Sistem Rujukan Terpadu Jadi Solusi Efektif


JAKARTA,iNewsTangsel-Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia yang mana menuntut penanganan cepat, tepat, dan terkoordinasi. 

Merespons tantangan ini, sejumlah rumah sakit di Indonesia mulai memperkuat jejaring pelayanan kardiovaskular. 

Salah satunya menekankan pentingnya sistem layanan rujukan terpadu penyakit jantung yang menghubungkan fasilitas kesehatan primer, sekunder, hingga rumah sakit rujukan tingkat lanjut sehingga dapat menekan angka kematian.

“Untuk itu, pentingnya kolaborasi antar rumah sakit dalam penanganan penyakit jantung, serta memperkenalkan inovasi layanan rujukan untuk mempercepat penanganan kasus-kasus gawat darurat kardiovaskular,” kata Direktur Rumah Sakit Medistra, dr. Adhitya Wardhana, MARS, di Jakarta, Sabtu (19/7/2025). 

Menurut dia, perkembangan teknologi kedokteran dan penelitian mutakhir yang ada saat ini harus diimbangi dengan kolaborasi antar tenaga medis. 

Apalagi, penanganan penyakit jantung tidak bisa dilakukan secara terpisah dan perlu integrasi dari tingkat primer hingga rujukan tersier. Karena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan gangguan irama jantung memerlukan tindakan medis darurat. 

Dia mengungkapkan bahwa kolaborasi antar rumah sakit, peningkatan kompetensi tenaga medis, serta pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung.

"Penyakit jantung tidak bisa ditangani secara terpisah. Dibutuhkan integrasi layanan dari tingkat puskesmas, rumah sakit daerah, hingga pusat rujukan yang memiliki teknologi canggih,” ungkap dr. Adhitya.

Dia pun mengakui, dengan tingginya angka penyakit jantung di Indonesia, akses layanan medis yang cepat dan tepat masih menjadi tantangan, terutama di daerah dengan fasilitas terbatas.

Untuk itu, para pakar kesehatan pun menekankan pentingnya penguatan sistem rujukan antar fasilitas kesehatan agar pasien mendapatkan penanganan optimal. 

Adapun penanganan pasien jantung sering berpacu dengan waktu. Tanpa sistem rujukan yang terintegrasi, risiko keterlambatan diagnosis dan terapi menjadi lebih besar.

"Dengan sistem rujukan yang baik, pasien dari rumah sakit kecil atau fasilitas kesehatan primer dapat segera dialihkan ke pusat layanan kardiovaskular yang memiliki fasilitas dan dokter spesialis lengkap,” tegasnya. 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut