Kejuaraan Renang Perairan Terbuka Salt Xtreme 2025 Tantang Perenang dari Usia 13 Hingga 45+ Tahun

JAKARTA, iNewstangsel - Kejuaraan renang perairan terbuka Salt Xtreme 2025 siap digelar di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu, pada 3 Agustus mendatang. Ajang ini terbuka untuk berbagai kelompok usia, mulai dari di bawah 13 tahun hingga di atas 45 tahun, dengan tiga kategori jarak lomba.  

Pulau Semak Daun dipilih sebagai lokasi lomba karena keindahan alamnya yang memukau, termasuk pantai berpasir putih dan air laut jernih berwarna hijau toska. Selain kompetisi, acara ini juga mengusung konsep sport tourism untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia.  

Felix Sutanto, Founder Millennium Aquatic, menjelaskan bahwa SALT XTREME bukan sekadar lomba, tapi juga sarana menaklukkan tantangan di perairan terbuka. "Kami ingin menjadikan SALT XTREME sebagai kejuaraan renang perairan terbuka nomor satu di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Ajang ini juga bertujuan mencari bibit-bibit atlet renang perairan terbuka yang potensial untuk dibina oleh PB Akuatik Indonesia. Felix menambahkan, kompetisi semacam ini masih jarang di Indonesia, padahal sudah sering dipertandingkan di ajang multievent seperti SEA Games dan Olimpiade.  

Peserta bisa memilih tiga jarak lomba: 750 meter, 1,5 km, dan 5 km, dengan pembagian kategori berdasarkan usia. Lomba ini diharapkan menjadi wadah bagi atlet untuk mengasah kemampuan sekaligus menikmati keindahan alam pesisir Indonesia.  

Pulau Semak Daun yang tak berpenghuni menawarkan pengalaman unik bagi peserta, meski tidak tersedia penginapan. Peserta dan penonton bisa mendirikan tenda di area camping yang disediakan, dengan akses melalui dua kali penyeberangan dari Marina Ancol.  

Selain lomba, acara ini juga akan diisi dengan aktivitas hiburan dan eksplorasi alam, seperti snorkeling dan diving. Dengan menggabungkan olahraga dan pariwisata, SALT XTREME 2025 diharapkan bisa menarik minat masyarakat terhadap renang perairan terbuka sekaligus mendorong sport tourism di Indonesia.

Editor : Aris