Absensi Ketat dan PJJ, Jaga Pelajar di Banten Tak Terlibat Aksi Demo

BANTEN, iNewsTangsel.id - Beberapa hari terakhir, suasana belajar di sejumlah SMA di Kabupaten Tangerang, Banten, berbeda. Setiap pergantian mata pelajaran, guru tak hanya mencatat materi, tetapi juga kembali memanggil nama satu per satu siswanya. Absensi berkala ini menjadi cara sederhana untuk memastikan anak-anak tetap berada di kelas, bukan di jalanan mengikuti aksi demonstrasi.
“Absensi ketat ini kami terapkan setelah maraknya aksi demonstrasi, beberapa waktu lalu, ternyata juga diikuti sebagian pelajar SMA. Kami ingin mencegah anak-anak terlibat. Absensi berkala adalah bentuk pengawasan sekaligus perhatian,”Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, Rabu (3/9/2025).
Dia mengungkapkan, padahal pihaknya sejak tanggal Rabu (27/8/2025) telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar para pelajar tidak mengikuti aksi demontrasi. Tapi ternyata ada yang terlepas dari pengawasan, siswa ada yang bolos dan ikut aksi unjuk rasa.
“Kini, kami bersama pihak sekolah rutin melaksanakan rapat. Tujuannya mengevaluasi dan melakukan pengawasan. Kami juga terus mengingatkan sekolah agar anak-anak tidak ikut demo,” terang Lukman.
Namun bukan hanya absensi, lanjutnya, sekitar 60 sekolah terutama di wilayah Tangerang, kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga dijalankan untuk sementara waktu.
“Ada yang satu hari, dua hari, bahkan tiga hari. Semua tergantung situasi di lapangan,” tegas Lukman.
Editor : Elva Setyaningrum