Warga Bangga, Banten Masuk 10 Besar Daerah Paling Aman di Indonesia
SERANG, iNewsTangsel.id - Kabar gembira datang untuk masyarakat Banten. Provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa ini resmi masuk dalam daftar 10 besar daerah paling aman di Indonesia versi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dengan skor 4,59 dari skala 1–5, Banten menempati posisi ke-6 nasional.
Kabar gembira ini langsung disambut antusias oleh warga. Salah satunya, Herman (52), warga Kota Serang ini mengaku, bangga dengan peringkat tersebut karena keamanan menjadi faktor penting bagi dirinya dan kesejahteraan masyarakat lainnya.
“Kalau daerah ini aman, pasti akan banyak orang yang datang, baik untuk usaha, belanja dan berekreasi. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan buat daerah juga. Kalau adil dan transparan, masyarakat pun sejahtera,” tegasnya, Senin (8/9/2025).
Hal senada juga diungkapkan, Amalia (38), seorang karyawan swasta. Dia merasa tenang tinggal di Provinsi Banten. Selain tenang dan aman, situasi lingkungan mulai dari tempat tinggal dan tempat kerjanya juga kondusif.
“Walau jarak dari rumah ke sekolah anak-anak sekitar 15 kilometer, saya juga kerja merasa aman. Proyek pembangunan jalan juga terus dilakukan. Jadi, kalau Banten dapat predikat aman, saya setuju,” paparnya.
Amalia mengungkapkan, predikat ini bukan sekadar angka, tetapi gambaran nyata kehidupan sehari-hari. Sehingga capaian ini menjadi harapan baru agar Banten terus berkembang tanpa kehilangan rasa aman yang sudah dirasakan.
“Saya berharap pemerintah bisa menjaga terus suasana ini. Karena kalau aman, hidup juga lebih enak dijalani dan masyarakat bisa semangat untuk maju,” imbuhnya.
Menurut laporan BRIN, indeks keamanan tidak hanya mengukur penegakan hukum, tetapi juga aspek sosial, politik, hingga kebebasan berpendapat. Dengan skor di atas rata-rata nasional (4,18), Banten menempati posisi ke-6 secara nasional. Posisi itu berada di bawah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, dan Kalimantan Selatan. Sehingga Banten dinilai sebagai daerah yang stabil dan layak untuk dihuni.
Editor : Elva Setyaningrum