get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemenekraf: Indonesia Perlu Percepat Adopsi AI di Dunia Pendidikan

Inovasi AI Kian Kuasai Industri Garmen, Indonesia Hadapi Peluang Modernisasi

Jum'at, 19 September 2025 | 17:41 WIB
header img
Integrasi AI untuk aktivitas produksi garmen ciptakan mesin jahit pintar hemat waktu dan biaya produksi. Foto Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id -Perkembangan kecerdasan buatan (AI) kian meluas ke berbagai sektor industri, termasuk garmen dan tekstil. Tren ini semakin nyata setelah ajang teknologi internasional IFA 2025 di Berlin menempatkan inovasi AI untuk produksi garmen sebagai salah satu sorotan utama. 

Ajang tersebut mengapresiasi keunggulan Aitu dalam mengintegrasikan AI dengan aktivitas produksi garmen yang didukung teknologi pintar, robot humanoid, serta berbagai aplikasi manufaktur pintar lain. 

President, Aitu, Zhang Hanwen mengatakan, penghargaan ini juga membuktikan status merek AI premium yang dikembangkan Jack Technology (Kode Saham: 603337) yang memproduksi mesin jahit pintar ini sebagai pemimpin inovasi yang mengawinkan AI dan industri garmen.

“Teknologi berbasis AI buatan Tiongkok ini membuktikan keunggulannya dalam menggerakkan sektor manufaktur. Integrasi mesin jahit pintar dapat memangkas waktu produksi sekaligus meningkatkan kualitas hasil,” katanya di Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Dia menjelaskan, melalui AI, pihaknya  akan menghadirkan teknologi mesin jahit pintar buatan Tiongkok di Indonesia. Solusi AI buatan Tiongkok segera menghasilkan berbagai produk premium sekaligus terjangkau. 

“Sehingga proses produksi tekstil menjadi lebih efisien, presisi, dan hemat biaya teknis untuk mentransformasi mesin jahit konvensional,” ungkapnya. 

Menurut dia, di Indonesia yang memiliki industri tekstil dan garmen sebagai salah satu sektor unggulan, tren ini membawa peluang sekaligus tantangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024 industri tekstil tumbuh 4,26 persen secara tahunan, dengan kontribusi Rp218,2 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

“Namun, sebagian besar pelaku usaha di dalam negeri masih mengandalkan metode konvensional dalam proses produksi. Hal ini membuat modernisasi berbasis AI menjadi semakin mendesak agar Indonesia mampu bersaing di pasar global,” paparnya.

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut