Revolusi Rasa! Mencicipi Sensasi Iga Bakar Jontor Kebuli Yaman: Kolaborasi Pedas Gurih Timur Tengah

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Lupakan anggapan bahwa Nasi Kebuli hanya bisa dinikmati saat perayaan besar. Hidangan khas Timur Tengah ini kini naik kelas dan tampil "ugal-ugalan" dalam kreasi modern yang bikin penasaran: Iga Bakar Jontor Kebuli Yaman.
Bayangkan perpaduan maut: nasi kebuli kaya rempah yang gurih, dipasangkan dengan potongan iga sapi empuk yang dibakar hingga mengeluarkan aroma smokey menggoda, lalu dimandikan dengan sambal pedas gurih yang nendang. Tak heran, menu ini langsung mencuri perhatian para pemburu kuliner sejak kemunculannya.
Didirikan pada tahun 2020, Kebuli Yaman memang berani mendobrak pakem. Founder-nya, Rifqie Farhat, menjelaskan bahwa menu Iga Bakar Jontor lahir dari misi mulia: mendekatkan cita rasa kebuli ke lidah orang Indonesia.
“Awalnya banyak orang menganggap nasi kebuli terlalu berat dan asing. Lewat Iga Bakar Jontor, kami ingin membuktikan bahwa cita rasa Timur Tengah bisa dinikmati siapa saja, apalagi dengan tambahan sambal pedas yang sudah jadi bagian dari lidah lokal,” ujar Rifqie.
Proses pengolahannya pun istimewa. Iga dimasak dengan teknik dan bumbu otentik kebuli hingga mencapai tekstur yang begitu empuk—mudah lepas dari tulang hanya dengan sekali sentuh. Setelah itu, iga di-torch untuk mendapatkan aroma bakaran yang khas dan membuat air liur menetes. Sentuhan finalnya? Tentu saja sambal pedas gurih di atasnya, menciptakan sensasi rasa yang menggigit!
Dalam kreasi kuliner ini, sambal memegang peran krusial. Rifqie menegaskan, “Kalau di Indonesia, sambal itu bukan sekadar pelengkap, tapi bagian penting dari pengalaman makan. Itu sebabnya Iga Bakar Jontor kami lengkapi dengan sambal khas Kebuli Yaman.”
Pandangan ini selaras dengan apa yang pernah diungkapkan oleh pakar kuliner legendaris Indonesia, William Wongso: “Sambal adalah mindset. Ia tertanam dalam cara masyarakat Indonesia memandang rasa pedas sebagai bagian dari identitas kuliner.”
Perpaduan antara rempah kebuli yang kompleks dengan tekstur daging yang lembut, ditambah gebrakan pedas dari sambal, menghasilkan pengalaman menyantap yang benar-benar berbeda. Ini adalah bukti nyata bahwa kuliner khas bisa bertransformasi dan tampil modern tanpa kehilangan jiwa otentiknya. Siap mencoba perpaduan Timur Tengah dengan jontor khas Nusantara ini?
Editor : Vitrianda Hilba Siregar