Cuaca Ekstrem Mengintai, 19 Kecamatan Masuk Zona Rawan
TANGERANG, iNewsTangsel.id - Sebanyak 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, masuk dalam zona rawan cuaca ekstrem. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang meningkatkan kesiapsiagaan. Karena cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2025.
“Kami sudah menggelar rapat koordinasi darurat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Rabu kemarin. Rapat tersebut memfokuskan pembahasan pada mitigasi bencana hidrometeorologi, mulai dari pembersihan saluran air, antisipasi banjir, penyamaan persepsi antarlembaga, hingga kesiapan lokasi evakuasi,” kata Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, di Tangerang, Kamis (20/11/2025).
Dia menjelaskan, 19 kecamatan yang masuk kategori rawan banjir apabila hujan lebat terjadi dalam durasi panjang. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh perangkat daerah meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi di lapangan.
“Konsolidasi dan persiapan yang kami lakukan itu merupakan kegiatan rutin setiap memasuki musim hujan maupun kemarau. Kami juga merumuskan program antisipasi bencana,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, salah satu langkah preventif yang digencarkan adalah kerja bakti rutin setiap Jumat, bekerja sama dengan para camat dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta memperlancar aliran air. Pihaknya juga menyiapkan lokasi evakuasi untuk wilayah yang kerap terdampak banjir.
“Selain banjir, kami juga memetakan titik rawan longsor dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya. Untuk itu, seluruh wilayah, baik utara maupun selatan harus berada dalam kondisi siaga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Meteorologi dan Klimatologi MKG Wilayah II, Ana Oktavia Sejawati menyampaikan, pola iklim tahun ini tidak biasa. Musim kemarau berlangsung lebih singkat, sementara hujan datang lebih cepat, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Tangerang.
“Fase peralihan seperti saat ini merupakan periode paling rawan, dengan potensi hujan intensitas tinggi, angin kencang, dan genangan besar sebelum musim hujan penuh berlangsung. Diprediksi, puncak musim hujan terjadi pada Februari 2026, disertai peningkatan risiko cuaca ekstrem,” jelasnya.
Editor : Elva Setyaningrum