get app
inews
Aa Text
Read Next : Suarakan Aspirasi, Aktor Chicco Jerikho dan Seluruh Pengisi Acara Gelar Orasi di Gedung KPK

Perankan Ayah Korban Penganiayaan Brutal, Chicco Jerikho Akui Begitu Emosional dan Berat

Senin, 01 Desember 2025 | 11:55 WIB
header img
Film Ozora Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel: Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Manusia Zholim, foto: istimewa

JAKARTA, iNewsTangsel.id- Aktor Chicco Jerikho mengaku begitu berat dan emosional ketika memerankan karakter Jonathan di film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel. Film ini diangkat dari kisah nyata kasus penganiayaan David Ozora, yang sempat mencuri perhatian publik pada beberapa tahun lalu.

Film ini secara berani menempatkan tragedi itu dalam konteks lebih luas, yakni soal gugatan dan suara rakyat, serta menyoroti ketimpangan hukum hingga perjalanan spiritual dan psikologis dari sudut pandang keluarga korban.

"Saya mengucapkan terima kasih sama Bung Jo yang sudah mengizinkan saya untuk memerankannya. Dan juga Umbara Brothers yang sudah banyak membantu dan juga menunjuk saya untuk memerankan Jonathan," kata Chicco Jerikho, saat hadir di acara press screening dan konferensi pers film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel yang digelar di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dia mengaku sebagai  seorang ayah dia begitu empati juga mengerti bagaimana perasaannya ketika jadi Jo pada saat itu. Akhirnya saya benar-benar merasakan ketika saya berperan sebagai Jo. 

“Saya merasa bagaimana kalau itu sampai terjadi sama anak saya. Apa yang akan saya lakukan? Dokter mungkin sudah bilang bahwa anak saya sudah tak ada kesempatan untuk hidup. Kesembuhan itu hanya 2%.  Hanya bisa berharap pada Tuhan," ujar Chicco.

Dia mengungkapkan ada hal tak bisa dipungkiri dalam satu sisi ada amarah yang tidak bisa dilupakan. Untuk menghilangkan itu semua dan fokus pada kesembuhan itu sangat berat. Itu perjalanan yang harus dilewati.

“Mudah-mudahan apa yang dilakukan sama Jonathan melalui film ini bisa menguatkan teman-teman yang sudah menonton. Bahwa sekecil apapun itu harapan itu pasti ada," lanjutnya. 

Chicco Jerikho yang berperan sebagai Jonathan, ayah David Ozora mengatakan bahwa perannya sangat terasa melelahkan. Pasalnya, meski bukan film action yang menguras fisik, rasanya bermain di film ini dan memerankan karakter Jonathan sangat melelahkan.  

“Perasaan emosional itulah yang membuat aku harus benar-benar mengatur emosi agar tetap berada di frekuensi Jonathan pada kejadian aslinya,"tuturnya

Dia menekankan bahwa film ini selain bicara soal penyalahgunaan kekuasaan, Chicco ingin film jadi pengingat penting tentang bahaya perundungan. Dia ingin par korban lebih berani bersuara melawan perundungan.

“Selain karena aku memiliki kedekatan dengan kasusnya, saya rasa manusia mana pun pasti akan merasa berat menghadapi cobaan hidup seperti ini karenanya menurut aku, film ini sangat penting. Film ini adalah suara, film ini adalah sebuah harapan. Bahwa kita tidak bisa semena-mena menggunakan kekuasaan dan sebuah simbol perlawanan untuk orang yang abuse of power,”papar suami Putri Marino ini. 

Sutradara Anggy Umbara menjelaskan bahwa Film ini dipastikan bukan rekonstruksi kriminal, melainkan interpretasi yang memperlihatkan bagaimana kasus bullying dan kekerasan meninggalkan dampak mendalam pada seseorang serta orang di sekitarnya.

“Untuk film Ozora, karena mereka relate. Kejadian seperti ini banyak terjadi di sana, tapi tidak pernah bisa speak up karena privilege. Kekuasaan di sana lebih tertutup daripada di sini. Jadi mereka berharap film ini bisa menjadi campaign terhadap bullying atau penganiayaan yang terjadi di sana atas nama power abuse," kata Anggy.

Kisah tragis yang hampir merenggut nyawa David Ozora akibat kebrutalan Mario Dandy yang saat ini masih di penjara menuai sorotan tajam dari publik sampai hari ini sehingga Anggy bersama Bounty Umbara mencoba mengemas kisah film bukan sebagai bentuk rekonstruksi kriminal, film kisah nyata David Ozora ini akan memfokuskan pada dampak bullyinng serta kekerasan mendalam bagi korban dan keluarga terdekat.

"Ceritanya mengikuti perjalanan psikologis dan spiritual seorang ayah dalam menghadapi ketidakadilan saat anak kandungnya koma selama puluhan hari dan berusaha kembali bangkit, sekaligus menunjukkan bagaimana dukungan publik menjadi bagian dari proses pemulihannya," kata Anggy Umbara.

“Niatnya bukan kita ingin menjelek-jelekkan atau mendiskreditkan siapa pun, tapi kita benar-benar menceritakan apa adanya sebagai refleksi dan pembelajaran,”sambung Anggy. 

Film Ozora mengangkat kisah nyata tentang penganiayaan yang dilakukan secara brutal Mario Dandy terhadap David Ozora yang membuatnya koma hingga beberapa hari. Kasus ini menjadi sorotan nasional hingga akhirnya membongkar kasus lain berupa korupsi yang dilakukan ayah Mario Dandy.

Disutradarai oleh Umbara Brothers—Anggy Umbara dan Bounty Umbara—film ini diproduksi oleh Umbara Brothers Film berkolaborasi dengan VMS Studio, 786 Entertainment, Rumpi Entertainment, Makara Production, A&Z Films, dan Dbay Film Factory. 

Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel dibintangi oleh Chicco Jerikho, Muzakki Ramdhan, Erdin Werdrayana, Tika Bravani, Donny Damara, Annisa Kaila, serta Mathias Muchus ini akan tayang mulai 4 Desember 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut