Teknologi AI Masuk Dapur: Kompor Cerdas Ini Bisa Mengatur Api Sendiri
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Tren dapur cerdas semakin menguat di Indonesia seiring hadirnya kompor tanam berteknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikenalkan Midea Electronics Indonesia. Teknologi ini menjadi sorotan utama dalam peluncuran koleksi dapur terbaru perusahaan tersebut, yang diklaim dirancang untuk memberikan pengalaman memasak yang lebih aman, adaptif, dan efisien.
Salah satu fitur paling menonjol dari kompor AI ini adalah kemampuan mempelajari pola memasak pengguna. Melalui sensor suhu, durasi penggunaan, hingga intensitas nyala api, sistem AI dapat menyesuaikan tingkat api secara otomatis agar tidak terjadi overheat atau pemborosan energi.
Dengan kemampuan ini, kompor dapat mematikan aliran gas ketika mendeteksi ketidakteraturan, seperti api padam tiba-tiba, peralatan terlalu panas, atau potensi kebocoran. Respons cepat ini disebut sebagai bentuk pencegahan berbasis prediksi, bukan sekadar reaksi.
Wakil Presiden Direktur Midea Electronics Indonesia, Michael Adisuhanto, mengatakan bahwa penerapan AI pada perangkat dapur merupakan langkah penting untuk menjawab tantangan rumah tangga modern. “Banyak risiko di dapur berasal dari kesalahan kecil yang tidak disengaja. Dengan dukungan AI, kompor kini dapat merespons kondisi pemakaian secara real-time dan membantu mengurangi potensi bahaya,” jelasnya, Selasa (9/12/2025).
Selain AI adaptif, kompor ini dilengkapi sistem multi-sensor, mulai dari pendeteksi suhu ekstrem hingga sensor gas yang lebih presisi. Seluruh sistem terhubung pada modul analitik yang menghitung tingkat risiko dan memberikan peringatan dini melalui indikator visual.
Ditempat yang sama, Head of Product Management Midea Electronics Indonesia, Hendry Wijaya, menjelaskan bahwa AI yang digunakan bekerja secara lokal tanpa ketergantungan pada internet. “Teknologi ini kami rancang untuk tetap berfungsi dalam kondisi apa pun. Kompor tetap mampu mendeteksi risiko dan melakukan penyesuaian otomatis tanpa koneksi daring,” katanya.
Teknologi penyalaan cepat juga dikombinasikan dengan pemantauan AI sehingga kompor tahu kapan pengguna kerap mengalami kesulitan menyalakan api, kemudian mengoptimalkan aliran gas agar penyalaan lebih stabil dan konsisten.
Menurut Hendry, gabungan antara AI dan sensor presisi ini dirancang untuk meringankan beban pengguna. “Banyak keluarga yang multitasking di dapur. AI hadir untuk meminimalkan kelalaian manusia. Kompor akan terus mengawasi kondisi api, suhu, dan aliran gas selama proses memasak berlangsung,” ungkapnya.
Meski mengutamakan fitur keamanan, kompor AI ini tetap dirancang dengan tampilan modern. Warna gelap dan elemen metalik digunakan untuk menyesuaikan gaya dapur urban. Desain minimalisnya dipadukan dengan panel kontrol yang merespons sentuhan lebih halus dan cepat.
Hendry menambahkan bahwa desain saat ini bukan hanya persoalan estetika, tetapi juga bagaimana perangkat dapat mendukung pengalaman memasak. “Panel yang bersih dan datar memudahkan sistem AI membaca aktivitas memasak,” ujarnya.
Editor : Hasiholan Siahaan