"Fakta ini cukup menggelitik, bahwa harga BBM non-subsidi Petronas dengan angka RON lima tingkat lebih tinggi, ternyata lebih murah sebesar Rp. 310 per liter dibandingkan dengan harga jual Pertamax RON 92.
Dan fakta ini semakin aneh bin ajaib lagi, kalau Menteri BUMN menyatakan, bahwa dengan harga jual sebesar itu pun Pertamax RON 92 masih dalam kondisi jual rugi," singgung Mulyanto
"Sebelumnya Menko Airlangga juga mengatakan bahwa harga keekonomian Pertamax RON 92 sesungguhnya adalah Rp 15.150 per liter. Kalau benar begitu dimana letak inefisiensinya? Jangan-jangan ini kerjaan mafia migas, karena sebagian dari Pertamax ini diproses pada kilang di luar negeri," tukas Mulyanto.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait