KEMBANGAN, NewsTangsel.id - Dua pemuda terlibat dalam duel berdarah yang berujung kematian akibat rasa tersinggung. Peristiwa ini terjadi di Jalan Lapangan Tenis, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (24/5/2023) dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, mengatakan bahwa korban dengan inisial A (23) merasa tersinggung dengan perkataan pelaku MA yang mengancam akan mematahkan lehernya.
"Mereka awalnya sedang berkumpul, berbicara bersama, namun karena ada perkataan pelaku yang menyakiti perasaan korban, mereka langsung memprovokasi untuk berkelahi," kata Syahduddi kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat pada Rabu (24/5/2023).
"Perkataan tersebut diklarifikasi oleh korban, apakah benar pelaku akan mematahkan lehernya. Teman-teman korban menjawab bahwa benar," lanjutnya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai latar belakang ancaman pelaku untuk mematahkan leher korban, polisi masih melakukan penyelidikan. "Masih kami dalami masalah itu," ucapnya.
Akibat perkelahian tersebut, korban mengalami luka-luka dan langsung melarikan diri ke salah satu rumah kontrakan warga. Karena luka yang parah, korban kemudian meninggal di teras rumah kontrakan tersebut.
Sementara itu, pelaku juga mengalami luka-luka di tangan, leher, dan badan. "Pelaku segera pergi ke Puskesmas Kembangan untuk berobat. Namun, berhasil diidentifikasi oleh penyidik dan langsung ditahan," ujarnya.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sebilah celurit yang digunakan untuk melukai korban. Saat ini, pelaku telah ditahan di Rutan Polek Kembangan. Pelaku dijerat dengan pasal 351 ayat 3 dan pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya, seorang pria dengan inisial A (23) ditemukan tewas tergeletak di sebuah rumah kontrakan di Jalan Lapangan Tenis, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (23/5/2023) dini hari. Kejadian ini membuat sejumlah warga heboh karena tubuh pria tersebut mengeluarkan darah.
Yono (37), pemilik rumah kontrakan, mengatakan bahwa jenazah pria yang mengenakan kaos hitam tersebut tergeletak di teras kontrakannya sekitar pukul 1.30 WIB. Sebelum tergeletak, istrinya sempat mendengar suara keras seperti ada barang yang jatuh.
"Saya sempat melihat dari jendela, dia terlihat seperti sedang mengalami sakaratul maut (keadaan korban)," ujarnya saat ditemui oleh wartawan pada Selasa (23/5/2023).
Yono mengatakan bahwa kondisi korban saat itu sudah dalam kondisi kritis dan mengalami pendarahan. Namun, dia tidak mengetahui dengan pasti letak luka yang dialami korban. "Ada banyak darah, tapi saya tidak tahu di mana letak lukanya karena wajahnya menghadap ke sana, jadi saya hanya mengintip dari situ," ujarnya.
Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait