"Tadi karena si Fajri berdasarkan hasil diskusi tim dokter dia membatu dokter digestif, terus kemudian membutuhkan konsultasi anestesi. Nah kita ada dua (dokter) yang belum kita miliki digestif dan dokter bedah vaskuler," tambahnya.
Oleh sebab itu, pihaknya pun akan merujuk Fajri ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat. Saat ini tengah berdiskusi untuk pemindahannya. Namun, Taty belum dapat memastikan kapan Fajri akan dipindahkan.
"Rencana diskusi dari dokter yang menangani Fajri membutuhkan bedah digestif, Vaskuler, sama konsultan anestesi , karena RSUD kita belum ada. Kami memang ada rencana merujuk ke RSCM, tapi belum ada respon dari RSCM. Jadi kita masih mengobati infeksinya sama mengobati gizinya," jelas Taty.
Fajri sebelumnya, harus dievakuasi menggunakan forklift untuk melakukan pengobatan. Evakuasi pun dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang dengan dibantu oleh warga sekitar, Rabu, (7/6/2023).
Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengatakan hal ini bermula ketika pihaknya mendapatkan laporan dari warga untuk mengevakuasi pria bernama Fajri (27) tersebut.
Pihaknya pun mendapati kesulitan untuk mengevakuasi Fajri yang berbobot 300 kilogram. Ditambah akses menuju rumahnya yang sempit.
"Kita angkat juga berat enggak keangkat. Kami melakukan evakuasi dengan bongkar pintu, tapi pun tidak bisa keangkat, hingga kita menggunakan forklift lalu kita naikan ke mobil bak dibawa ke RSUD Kota Tangerang," ucapnya.
Proses evakuasi pun dramatis, petugas BPBD sampai harus membongkar pintu masuk rumah Fajri. Lantaran bobotnya yang besar, tenaga manusia pun sulit untuk mengangkatnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait