JAKARTA, iNewsTangsel.id - Penanganan penyakit gagal jantung menggunakan alat Left Ventricular Assist Device (LVAD) telah tersedia di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. LVAD adalah perangkat medis yang membantu kinerja jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Penambahan dan peningkatan kualitas layanan LVAD di Siloam Hospitals bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup penderita gagal jantung dan mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung.
Awalnya, LVAD digunakan untuk mendukung fungsi pompa jantung sementara pasien menunggu ketersediaan donor transplantasi jantung. Namun, teknologi terbaru telah membuat LVAD menjadi solusi akhir bagi penderita gagal jantung lanjut, terutama jika transplantasi jantung tidak mungkin dilakukan.
"Penderita gagal jantung lanjut saat ini di Indonesia hanya bisa mendapatkan perawatan paliatif, yang tidak membawa mereka kemana-mana. Dengan adanya LVAD, kita dapat memberikan harapan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik bagi penderita gagal jantung lanjut di Indonesia," ujar dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp. JP, FIHA, FAPSC, FESC., pada simposium mini terkait kardiologi dengan tema "A New Hope for Advanced Heart Failure" di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Sebagai bentuk komunikasi medis antar tenaga kesehatan, Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengadakan simposium mini untuk memperkenalkan LVAD, prosedur pemasangan, dan langkah perawatannya. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 75 dokter dan spesialis kardiologi di Indonesia. Simposium mini ini juga menghadirkan beberapa ahli kardiologi dari dalam dan luar negeri sebagai pembicara.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula tentang faktor risiko gagal jantung pada pasien muda di Indonesia. Dr. Bambang Budi S, Sp. JP (K), FISHR, FAsCC, FAPSC, FESC, FACC., menyatakan pentingnya evaluasi dan perbaikan faktor risiko untuk mengurangi masalah pada kasus gagal jantung. "Pemberian terapi bertahap juga diperlukan, dan pada pasien yang penyakitnya terus progresif dan tidak membaik dengan terapi, terapi LVAD dapat dipertimbangkan," kata dr. Bambang Budi S, Sp. JP (K), FISHR, FAsCC, FAPSC, FESC, FACC.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait