TANGERANG SELATAN, iNewsTangsel.id - Polusi udara di wilayah Jabodetabek semakin memprihatinkan. Menurut data dari dua aplikasi pemantau polusi udara, Nafas dan IQAir, terdapat tiga lokasi di wilayah Jabodetabek yang tercatat memiliki tingkat polusi udara tertinggi.
Data pada Rabu (30/8/2023) mencatat terjadi polusi udara dengan kategori sangat tidak sehat pada pukul 04.00 WIB. Tiga wilayah dengan polusi udara terburuk tersebut adalah Depok, Tangerang Selatan dan Tarumajaya (Bekasi).
Adapun dari ketiga wilayah dengan kategori sangat tidak sehat, Tangerang Selatan mengalami polusi udara paling buruk. Berdasarkan data IQAir untuk PM 2,5 sebesar 249 µg/m3. Untuk diketahui kategori beracun pada kisaran beracun (>250.4 µg/m3). Sementara itu, Depok mencatat indikator 193 µg/m3.
Sementara itu pada jam tersebut, jika dibandingkan dengan kota besar lain di dunia, Jakarta berada di peringkat kedua. Tiga kota terpolusi teratas berada di kategori tidak sehat, yaitu Dhaka (Bangladesh), Jakarta, dan Kolkata (India).
Berikut 10 lokasi terpolusi di Indonesia berdasarkan data dari Nafas:
-Taruma (Bekasi) - 181 µg/m3
-Babakan (Tangerang Selatan) - 168 µg/m3
-Gunung Sindur (Bogor) - 146 µg/m3
-Cinere (Depok) - 144 µg/m3
-Serpong (Tangerang Selatan) - 136 µg/m3
-Pakubuwono 1 (Jakarta Selatan) - 135 µg/m3
-Pamulang (Tangerang Selatan) - 125 µg/m3
-Parung Panjang (Bogor) - 125 µg/m3
-Ciputat Timur (Tangerang Selatan) - 119 µg/m3
-Legoso (Tangerang Selatan) - 116 µg/m3
Sebagai informasi, PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran kurang dari 2,5 mikrometer atau 36x lebih kecil dari diameter sebutir pasir.
Berdasarkan standar WHO, pengukuran dalam satuan µg/m3, kategori aman berada pada rentang 0 - 12 µg/m3, moderat (12.1 - 35.4 µg/m3), tidak sehat untuk kelompok sensitif (35.5 - 55.4 µg/m3), tidak sehat (55.5 - 150.4 µg/m3), sangat tidak sehat (150.5 - 250.4 µg/m3) dan beracun (>250.4 µg/m3).
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
