Angkat Isu Kekerasan Seksual dan Nasionalisme, Regina Art Tampil Pentas Teater Monolog di Norwegia

Vitrianda Hilba Siregar
Pentas pertunjukan teater "Monologue Project" dari Regina Art sukses digelar di kota Oslo, Norwegia (26/10). Foto: ist

OSLO, iNewsTangsel.id - Pentas pertunjukan teater "Monologue Project" dari Regina Art sukses digelar di kota Oslo, Norwegia (26/10). Oslo merupakan kota yang bersejarah bagi "Bapak Drama Modern" Henrik Ibsen, seorang penulis dan sutradara teater asal Norwegia pada abad 19.

Pementasan kali ini yang didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia, serta Nordic Black Theatre, dapat membuat para penonton terhanyut dalam suasana yang dibangun dengan struktur emosi yang dinamis oleh Joane Win dalam monolog "Cotton Candy" dan Wawan Sofwan dengan "Besok atau Tidak Sama Sekali."

Apresiasi dan dukungan diberikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia Bapak Teuku Faizasyah "Kita terbawa ya dengan penampilannya, aga mencekam dan jalan cerita juga disampaikan dengan sangat baik, dari awal sampai akhir kita terkesima dan tidak putus melihat peran yang ditampilkan oleh Joane Win tadi. Regina Art Monologue Project ini adalah konsep teater yang memberikan pemahaman tentang suatu peristiwa dan dibawakan dengan sangat baik. Selamat dan sukses untuk misi budaya selanjutnya." Ungkap Bapak Teuku Faizasyah. Kemudian Ibu Andis Faizasyah menambahkan bahwa penampilan Joane Win luar biasa dan sangat menjiwai perannya sebagai Lisa, juga memberikan gambaran bahwa banyak korban kekerasan seksual yang masih menuntut keadilan sesuai dengan kalimat terakhir dalam monolog Cotton Candy.

Seniman Norwegia Cliff Moustache berpendapat bahwa pementasan ini mengangkat dua tema monolog yang menarik "Cotton Candy ceritanya sangat kuat dan bagus, Joane Win sangat bagus menceritakan kisahnya, teknik bermain dan emosinya membuat kita percaya bahwa dia melewati peristiwa yang traumatis itu, dan sepertinya ini banyak dialami oleh perempuan di seluruh dunia, jadi ini adalah isu global yang penting untuk diangkat. Kemudian monolog Besok atau Tidak Sama Sekali juga sangat penting karena Soekarno adalah salah satu legenda pendiri bangsa Indonesia, sangat menarik melihat apa yang terjadi serta taktik yang dilakukan oleh seorang pemimpin bangsa pada saat itu. Wawan Sofwan sebagai aktor yang hebat, sangat mirip dengan Soekarno, dan setelah selesai kemudian mengajak seluruh penonton menyanyikan lagu Indonesia Raya dapat terlihat kebanggaan tersendiri pada warga Indonesia yang ada di Oslo, itu adalah akhir pertunjukan yang yang sangat kuat dan bagus." ujar Cliff.

"Kami berharap pementasan Monologue Project ini tidak sekedar memberikan ungkapan kata-kata kepada para penonton, namun juga dapat memberikan nilai-nilai edukasi tentang kehidupan sosial, kemanusiaan, moral, dan nasionalisme." jelas Joane Win, Produser Regina Art Monologue Project. 

Sutradara Wawan Sofwan juga mengingatkan kembali bahwa warga Indonesia yang ada di Belanda dapat menyaksikan pertunjukan Regina Art Monologue Project pada tanggal 3 November 2023, bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network