JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar seperti rendahnya tingkat literasi dan numerasi, serta tingginya angka perundungan dan kekerasan seksual di sekolah. Sebanyak 5096 anak belum mencapai kompetensi dasar, dan 2496 anak berpotensi mengalami perundungan. Selain itu, sekitar 2,5 juta lulusan SMK dan perguruan tinggi menganggur, menambah kompleksitas permasalahan di sektor pendidikan.
Untuk mengatasi masalah ini, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Belajaraya 2024, yang diselenggarakan oleh jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG), bertujuan menjadi wadah kolaborasi lebih dari 1000 komunitas/organisasi pendidikan (KOP) dengan kalangan publik, korporasi, media, dan pemerintah. Acara ini akan berlangsung pada Minggu, 4 Agustus 2024, di Pos Bloc, Jakarta, dengan tema “Merayakan Belajar: Kapan Saja, di Mana Saja, dari Siapa Saja”.
Najelaa Shihab, pendidik dan inisiator Jaringan Semua Murid Semua Guru, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan kolaborasi semua pihak dengan satu tujuan yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sinergi antara guru, orang tua, tenaga pendidik, organisasi, pemerintah, dan dunia usaha serta industri perlu diperkuat. Melalui Belajaraya, kami membuka peluang untuk #KerjaBarengan, berkolaborasi lintas sektor secara nyata dan efektif," ujar Najelaa, Sabtu (2/8/2024).
Miftahuddin Amin, EVP & Chief of People & Business Ecosystem Development Paragon Corp, salah satu mitra kolaborator Jaringan SMSG, menyatakan komitmennya dalam kemajuan ekosistem pendidikan di Indonesia. “Sebagai salah satu mitra, kami berkomitmen pada kemajuan ekosistem pendidikan di Indonesia dan memberikan perhatian khusus melalui berbagai program pelatihan bagi tenaga pendidikan. Wardah Inspiring Teacher (WIT) mencerminkan kepedulian kami terhadap pengembangan kapasitas dan inovasi guru,” tambah Miftah.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait