Dia kemudian menyebutkan beberapa ulos secara singkat termasuk dari puak mana ulos itu berasal. Suku Batak, dari puak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak dan Angkola, menggunakan ulos sebagai warisan penuh makna dengan jiwa (Tondi) atau berkat yang melindungi pengguna dan keturunannya dari pengaruh jahat. Dengan demikian, "mangulosi" bermakna memberikan ulos yang melindungi.
"Jadi, bagaimana pendapat Anda? Menggunakannya dalam fashion itu bukan berarti menjadi ulos sebagai lifestyle. Itu hanya motif ulosnya. Itu tetap bukan ulos.
Saat dia sudah digubah, dalam bentuk baju, pakaian, tas atau yang lainnya. Itu hanya motif ulos. Tetap juga dicari dan diketahui maknanya. Agar jangan terjadi hal yang telah saya ungkapkan tadi di atas " ujarnya.
Dia menyebut ulos lainnya, sebut saja Ulos Ragi Hotang yang lengkap dengan Ulos Hela atau Mandar Hela untuk menantu dari mertuanya. Ulos Mangiring yaitu ulos yang diberikan opung (kakek dan nenek) kepada cucu atau pahompunya.
Ulos Bintang Maratur yang digunakan dalam adat Batak Toba bermakna respon terhadap anak yang memiliki perkerjaan atau rumah baru, juga penghargaan dan prestasi tertentu.
"Ulos, adalah jiwa dalam suku Batak.
Ayah saya mengatakan kemana pun kamu berada, akarmu jangan kau tinggalkan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait