JAKARTA, iNewsTangsel.id - Memulai tahun ini, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan sidang terbuka untuk program Doktor Psikologi pertama di tahun 2024.
Sidang tersebut menampilkan Dr. Rahmanto Kusendi di Gedung Yustinus lantai 14, Kampus Semanggi, Jakarta.
Dr. Rahmanto Kusendi melakukan penelitian dan penulisan disertasi dengan judul "Pengaruh Modal Sosial dan Dukungan Sosial yang Dimediasi oleh Intensi terhadap Perilaku Pro-Lingkungan pada Pemukim Wilayah Padat Kumuh Pesisir Utara Jakarta."
Fokus studi ini adalah permukiman kumuh di pesisir utara Jakarta, yang ditandai oleh kepadatan bangunan tinggi dalam area terbatas dan menghadapi permasalahan lingkungan yang memengaruhi kualitas pemukimannya.
"Dr. Rahmanto Kusendi menyatakan, 'Tidak ada lingkungan kumuh, namun yang ada adalah perilaku kumuh yang membuat lingkungan menjadi rusak,' saat menjelaskan disertasinya pada Sidang Terbuka Program Doktor Psikologi, Unika Atma Jaya pada Kamis (4/1/2024).
Beliau juga menegaskan bahwa keberadaan lingkungan kumuh merupakan hasil dari perilaku kumuh yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, intervensi perilaku menjadi sangat penting sebagai bagian dari penelitian disertasinya, serta sebagai komponen dari program perilaku pro-lingkungan pada pemukim wilayah padat kumuh pesisir utara Jakarta."
Penelitian ini dapat menjadi panduan awal bagi pengambil keputusan, terutama pemerintah sebagai regulator kebijakan perkotaan, serta melibatkan LSM dan masyarakat itu sendiri.
Manfaat dari penelitian mengenai permukiman kumuh ini juga secara umum memberikan kontribusi terhadap pengembangan model teori terkini tentang perilaku yang menjadi penyebab kelangsungan daerah kumuh di perkotaan, khususnya pesisir utara Jakarta.
Pendekatan menggunakan teori psikologi dan keilmuan lainnya diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemangku kepentingan.
Faktanya, penanganan permukiman kumuh saat ini masih terfokus pada perbaikan fisik bangunan, lingkungan, dan infrastruktur, tanpa mempertimbangkan faktor sosial, psikologis, potensi ekonomi, kebiasaan hidup, dan budaya pemukim. Menurut Rahmanto Kusendi, hal ini menjadi penyebab kelangsungan permukiman kumuh di perkotaan.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa modal sosial berperan signifikan dalam membentuk perilaku yang mendukung dan berkelanjutan terhadap lingkungan.
Harapannya, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dalam merancang kebijakan pengelolaan lingkungan pesisir. Hal ini sejalan dengan perlakuan yang baik terhadap lingkungan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 2009.
Dalam sidang tersebut, dengan Prof. Dr. phil. Hana R. G. Panggabean sebagai promotor, Psikolog, diungkapkan bahwa penelitian ini memiliki signifikansi yang tinggi, terutama dalam konteks sosial Indonesia, khususnya di daerah kumuh. Hal ini sejalan dengan keunggulan Unika Atma Jaya baik di tingkat Nasional maupun Internasional, terutama terkait dengan topik tanggung jawab sosial.
Beberapa perilaku yang mendukung lingkungan melibatkan: (1) Efisiensi penggunaan energi dari peralatan sehari-hari; (2) Pengurangan penggunaan bahan bakar pada transportasi; (3) Minimalkan limbah; (4) Daur ulang; (5) Kurangi konsumerisme; dan (6) Berkontribusi aktif dalam melestarikan lingkungan.
Sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan pembangunan masyarakat, serta mendukung pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik.
Editor : Hasiholan Siahaan