Sebelumnya telah terjadi kekerasan yang meletus di Ibukota Papua Nugini, Port Moresby pada Rabu (10/1/2024) malam waktu setempat setelah sekelompok tentara, petugas polisi dan penjaga penjara melancarkan protes atas pemotongan gaji mereka yang tidak dapat dijelaskan.
"Terjadi pemukulan, penghancuran, penjarahan dan pembakaran, dan beberapa fasilitas komersial termasuk banyak toko Tiongkok dirampok,” kata kedutaan besar China untuk Papua Nugini dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan Besar China mengatakan bisnis-bisnis milik pengusaha China telah menjadi sasaran dan menimbulkan kerugian.
Akibat kerusuhan tersebut, delapan orang tewas di Port Moresby sementara tujuh orang tewas di Lae, menurut pihak berwenang setempat.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait